Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Jangan Hanya Bangga Jika Presiden Berkostum Adat dari Daerahmu

Diperbarui: 19 Agustus 2020   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Diaspora Kupang

Catatan Awal 

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh orang lain, demikian pula perilaku orang tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa simbol, maka seseorang dapat mengutarakan perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain. Jappy M. Pellokila (Opa Jappy) menilai,

"Presiden ingin menunjukkan sisi lain dari kecintaan pada Tanah Air dan budaya bangsa dengan menampilkan unsur-unsur budaya Nusantara. Pakaian adat adalah unsur-unsur budaya nusantara yang value-nya sangat tinggi. Perlu dilanjutkan pada perayaan nasional lainnya. Tak hanya pada Sumpah Pemuda atau Hari Kartini."

(Lengkapnya Klik dan Baca)

Dokumentasi Diaspora Kupang

Srengseng Sawah, Jakarta Selatan | Beberapa hari terakhir, masih seputar HUT Kemerdekaan RI, Warga Nusa Tenggara Timur (NTT) di Diaspora dan Kampung Halaman, ramai-ramai membicangkan dan memposting (di akun Medsos mereka) tentang Presideng yang tampil pada Upacara Kenegaraan dengan Kostum dari NTT; kostum adat dari Pulau Sabu dan Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. 

Umumnya, mereka lakukan itu dengan nada-nada penuh bangga dan kebanggaan, karena Presiden Jokowi dalam balutan Kostum Adat untuk para  bangsawan dan Raja-raja di/dari NTT.

Suatu kebanggaan yang biasa dan ada juga yang merasa luar biasa, sebab Presiden RI memilih menggenakan Kostum Adat (untuk para bangsawan) di Sabu dan Timor pada upacara kenegeraan yang diliput atau pun terpublikasi secara Nasional dan Internasional. Itu juga bermakna, secara langsung dan tidak, kekayaan (unsur-unsur hasil) Budaya NTT ikut dikenal oleh Dunia Luar NTT.

Ya. Itula fakta yang ada. Fakta bahwa warga NTT (di Diaspora dan Kampung Halaman) larut dalam terharu, senang, sukacita, bangga, serta penuh kebanggaan. 

Tapi, di balik itu, ada juga warga NTT yang 'tidak ikutan bangga;' dalam artian kostum yang dikenakan Presiden tersebut biasa-biasa saja. Biasa-biasa saja karena merupaka salah satu 'personal branding' Jokowi (lihat kutipan di atas); personal branding yang dibangun atau dibentuk Jokowi sebagai upaya mendekatkan diri ke/pada setiap hati rakyat.

Namun, sejumlah warga NTT, termasuk Opa Jappy, juga mempertanyakan, "Apa yang bisa diambil oleh daerah asal Kostum Adat yang dikenakan oleh Presiden Jokowi tersebut?" 

Dalam artian, Presiden Jokowi telah 'menjadi Duta Pakaian Adat' dari daerah Asal (pakaian adat) ke Tataran Nasional dan Internasional, lalu apa dampaknya untuk Daerah Asal tersebut? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline