Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Coklat itu Fakta, Bukan Simbol

Diperbarui: 15 Februari 2020   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kanal IHI

       
Cipanas, Jawa Barat | Coklat, maksud saya tanaman bernama Latin Theobroma Cacao, bukan tentang warna coklat, termasuk  jenis tumbuhan berumur panjang. Buah pohon Theobroma Cacao yang diolah menjadi (makanan dan minuman) yang (tetap) disebut coklat.

Buah coklat, maksudnya biji coklat, sebelum diolah terasa agak pahit, jadi sebelum dikomsumsi, harus dicampur gula atau pemanis.

Coklat (berbentuk snak, minuman, atau pun utuh) memiliki banyak khasiat untuk tubuh. Misalnya, (i) menurunkan kadar kolesterol, (ii) menghentikan batuk, (iii) menghilangkan stres dan memperbaiki mood, (iv) mencegah penuaan dini, (v) mencegah penyakit atau gangguan pada hati, (Lengkapnya Klik Coklat itu Menyenangkan).

Coklat Membangkitkan Mood dan Memberi Rasa Nyaman

Karena khasiat tersebut, coklat, berbentuk makanan atau minuman, biasanya merupakan salah satu bekal pada mereka yang melakukan perjalanan jauh, mendaki gunung, atau pun kegiatan fisik yang menguras tenaga.

Bahkan, karena zat yang terkandung dalam coklat dapat menghilangkan stres dan memperbaiki mood, maka jadi salah satu 'alat terapi' pada banyak orang.

Sebab, coklat mengandung Theobromine, kafein, phenylethylalanine dan methyl-xanthine; kandungan-kandungan tersebut memiliki senyawa yang bersifat menenangkan, antidepressant, sekaligus memberi rasa nyaman pada tubuh. Bahkan, coklat mampu meredam kepenatan dan kelelahan fisik.

Itulah sebabnya, entah sejak kapan, ketika orang-orang merayakan perayaan tertentu, termasuk Valentine Day, coklat menjadi bagian di dalamnya.

Coklat Bukan Simbol

Coklat adalah warna, makanan, dan juga minuman; coklat itu sesuatu yang nikmat, menyenangkan, dan menyegarkan tubuh dan pikiran. Coklat itu fakta, bukan gambar, ikon, atau pun simbol yang diciptakan untuk melambangkan sesuatu yang abstrak.

Coklat pun tidak mengandung senyawa tertentu, yang bersifat menaikan gairah seksual; sehingga ketika dikonsumsi seseorang maka memunculkan nafsu seks.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline