Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Telaah Psikologi Perkembangan terhadap Rencana Pemulangan Anak-anak WNI Eks ISIS

Diperbarui: 13 Februari 2020   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kompas

Bogor, Jawa Barat | Setelah menolak pemulangan WN ISIS ex WNI, pemerintah RI, dengan berbagai pertimbangan, termasuk tanggungjawab moral kemanusiaan, masih mempunyai 'rencana' untuk mengembalikan anak-anak (usia 0-10 tahun dan yatim piatu) WN ISIState asal Indonesia ke Tanah Air. Itu baru rencana, dan bukan segera serta tidak merupakan prioritas; semuanya masih berproses.

Namun, walau baru berencana dan butuh proses, berbagai pihak sudah menanggapi hal tersebut, termasuk menolak atau tidak perlu memulangkan anak-anak tersebut. Dengan alasan bahwa anak-anak tersebut 'sudah dibentuk' menjadi eksekutor maut, algojo, dan penembak jitu. Bahkan, para penolak tersebut mempublikan (kembali) video-video dan narasi anak-anak ISIS dengan wajah garang, marah, memegang senjata, dan lain sebagainya.

Timbul tanya, apakah anak-anak yang terlihat di/pada video (yang beredar lagi) tersebut, kini masih berumur  antara 0 - 10 Tahun? Rasa-rasanya tidak. Itu juga bermakna, ada cukup banyak anak-anak dari WN ISIState asal Indonesia jelang dan pasca kehancuran ISIS; mereka inilah, mungkin bisa dipulangkan ke Tanah Air.

Namun, dibalik itu, apakah anak-anak tersebut masih murni atau belum 'dibentuk' menjadi sosok-sosok radikal seturut idiologi ISIS? Ada kemungkinan, mereka sudah dibentuk dan didoktrin sejak dini; tapi pembentukan itu terputus karena, misalnya kekalahan ISIS, orang tuanya tewas atau yatim piatu, dan kara serta terlantar di pengungsian.

Jika memang sikon aeperti itu, maka 'rencana' pemulangan anak-anak usia 10 tahun ke bawah tersebut, sebagai sesuatu yang baik dan benar. Dengan pertimbangan bahwa anak-anak itu masih bisa diperbaiki, dibimbing, dan dikembalikan ke 'jalan yang benar.' Upaya mengembalikan ke jalan yang benar itu, diperkuat dengan berberapa pertimbangan, antara lain

Perkembangan Iman

Anak-anak usia 0 - 10 (kadang hingga 12) tahun, mengalami dua tahap perkembangan iman yaitu intuitif dan mitis harafiah. Pada tahap itu, spitual dan religiusitas mereka terbentuk karena peran orang dewasa atau ayah-ibu, kakek-nenek, dan anggota keluarga lainnya yang serumah.    

Tahap perkembangan iman Intuitif/Proyektif; terjadi hingga kira-kira berusia delapan tahun. Hal-hal religius yang mereka lakukan (atau tiru) berdasarkan apa yang didengar dan lihat dari contoh dan tindakan-tindakan orang lain. Memori dan kesadaran dirinya mulai timbul, dan kemampuan mengambil peran orang lain (empati). Mereka nyaris tidak bisa membedakan antara fakta dan fantasi, bahkan Tuhan pun diartikan secara harfiah. Tuhan atau Allah dipikirkan dalam istilah-istilah magis dan antropomorfis; misalnya, Tuhan seorang pria tua yang memiliki janggut yang dapat melakukan apa saja..

Tahap perkembangan iman Mitis-Harfiah; terjadi hingga kira-kira 10-12 tahun. Mereka sudah menyadari sebagai bagian dari komunitas iman atau religius; komunitas yang di dalamnya ada anggota keluarga besarnya atau orang dewasanya lainya. Dan, komunitas tersebut mempunyai ciri serta kesamaan, misalnya tradisi, agama, bahasa, perilaku, bahkan legenda-legenda. Iman mereka ada dan bertumbuh karena 'iman yang bergabung' atau sama seperti orang-orang dalam komunitas. Tindakan dan perbuatan yang mereka lakukan pun, jika merupakan perintah (atau paksaan dari) orang dewasa, maka selalu dihubungkan dengan atau sebagai keharusan religius atau pun ajaran iman. Dan, dan jika mereka lakukan, akan memunculkan kebanggaan, apalagi jika orang dewasa disekitarnya memberi apresiasi positip atau pun pujian.

Pertumbuhan dan Perkembangan

Umumnya, tahapan rentang hidup dan kehidupan seseorang terbagi

  • masa pra-natal, dalam kandungan ibu
  • masa bayi: kelahiran sampai akhir minggu ke dua,
  • masa bayi: akhir minggu sampai akhir tahun kedua,
  • awal masa kanak-kanak: 2 - 6 tahun hingga akhir masa kanak-Kanak: 6 sampai 10 - 12 tahun
  • masa puber-pra remaja, 10-12 sampai 13 -14 tahun,
  • masa remaja, 13-14 sampai 18 tahun,
  • masa dewasa, 18- 40 tahun,
  • usia pertengahan, 40-60 tahun,
  • usia lanjut, 60 sampai meninggal.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline