Gondangdia, Menteng - Jakarta Pusat | Silang Saling dan Saling Silang tentang wacana pulangkan WN ISIState asal Indonesia terus begulir. Penolakan publik semakin menjadi-jadi; sementara itu, masih ada Sta TV yang menggiring publik atau pun narasumber bahwa WN ISIState masih tetap sebagai WNI (agaknya, Sta TV itu telah jadi corong oposisi).
Tentang Teror dan Teroris
Teror adalah usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan; meneror bermakna berbuat kejam, sewenang-wenang, semena-mena, paksaan, ancamam, tindakan, kata-kata/pernyataan, dan lain sebagainya untuk menimbulkan rasa ngeri atau takut.
Ada aneka ragam penyebab atau menjadi alasan seseorang menjadi pelaku teror atau teroris; misalnya kedangkalan pemahaman dan pengetahuan yang miskin dan sempit. Jika seseorang menjadi teroris karena alasan idiologi; maka ia mempunyai pemahaman yang dangkal tentang idiologi tersebut. Dan, jika seseorang menjadi teroris karena alasan agama dan keagamaan; maka ia mempunyai pemahaman tentang agama yang dangkal, miskin, sempit.
Tapi, ada kelucuan di sini, tak sedikit dari antara kaum penolak tersebut, menyebut/kan bahwa para teroris yang tertembak mati atau pun dihukum mati sebagai pahlawan kebenaran dan membela kebenara (agama serta ajaran agama).
ISIS sebagai State
Pada tanggal 29 Juni 2014, juru bicara ISIS memaklumatkan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai Khalifah Muslimin dan penyebutan Negara dirubah dari ISIS menjadi Negara Islam. Dari sinilah ISIS melihat setiap orang yang enggan untuk membai'at Abu Bakar al-Baghdadi adalah kafir karena telah menentang penegakan Negara Islam dan penerapan syariat Islam.
Dan mereka melihat memerangi dan membunuh kaum murtad didahulukan dari memerangi orang kafir asli. Sehingga tidak sedikit kaum Muslim/mah yang mereka bunuh, termasuk rakyat sipil, perempuan, dan anak-anak dengan cara yang amat keji dan kejam.
Perbuatan biadab tersebut mereka sebarkan melalui internet. Tujuannya, memperlihatkan kekejian tersebut adalah sebagai ancaman dan untuk membuat ketakutan bagi orang yang enggan menerima keputusan mereka. Semenjak diprolamirkan berdirinya ISIS, terjadi pembunuhan dan pembantaian terhadap sesama muslim dan terhadap jiwa-jiwa tidak berdosa baik di Irak, Suriah, dan sekitarnya.
WNI yang Bergabung dengan ISIS
Jelas bahwa ISIS berdiri dan berjuang untuk membangun State yang maha luas berdasar Teks-teks Suci; daya tarik ini juga menjadikan banyak orang Indonesia bergabung dengan ISIState. Dan, setelah bergabung dengan ISIState, mereka atau orang-orang Indonesia tersebut, dengan sukarela melepaskan diri sebagai WNI; mereka secara untuh menjadi Warga Negara ISIState. Itu, terjadi secara otomatis.