Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Prostitusi dan Perdagangan Orang di Balik Menemami Minum Kopi

Diperbarui: 21 Januari 2020   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan Layar Kompas Id

Laman Kompas Id  mempublikasi berita tentang polisi mengungkap perdagangan sepuluh anak perempuan berusia 14 hingga jelang 18 tahun untuk bisnis prostitusi pada salah satu kafe di Kampung Rawa Bebek, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Modus Febi dan TW menjaring korban dengan cara yang standar. Diawali dengan berkenalan di jejaring sosial, utamanya mereka atau perempuan usia anak-anak di luar Jakarta. Setelah itu, mereka dibujuk untuk bekerja di Jakarta dengan gaji besar. Kemudian Febi dan TW membawa anak-anak tersebut ke Jakarta.

Di Jakarta, Febi dan TW 'menjual' (istilah mereka 'menyalurkan') anak-anak tersebut ke kelompok Tuti dengan harga berkisar Rp 700.000 - 1 juta / per anak. Kemudian, Tuti memperkerjakan anak-anak tersebut sebagai 'teman minum' tamu-tamu di Bar dan Cafe miliknya. 

Mereka, perempuan usia anak-anak tersebut, bukan saja menemani tamu untuk sekedar minum kopi, tetapi juga minuman keras, menemani bernyanyi, atau pun joged, dan lain-lain. 

Serta tidak menutup kemungkinan, mereka, anak-anak tersebut, mendapat pelecehan seksual dari para 'pria hidung belang' yang mereka temani.

Nah.

Keberhasilan dan gerak cepat Polri dari Polres Jakarta Utara tersebut perlu diapresiasi oleh semua pihak. Tapi, kasus memperkerjakan perempuan-perempuan muda yang masih tergolong usia anak-anak tersebut, tidak hanya ada di Bar dan Cafe miliki Tuti (yang digrebek Polisi). 

Jika kita, anda dan saya, sedikit rajin atau sekali-kali keluar malam (misalnya dengan mobil), dan menuju Jakarta Utara, khususnya di area Pelabuhan Tg Priok hingga sekitaran Islamic Centre, maka dengan mudah bertemu sejumlah Cafe, Bar, warung tenda, dan sejenisnya, tempat untuk minum minuman keras; plus ada perempuan-perempuan muda yang menemani tamu.

Dari sejumlah Bar dan Cafe tersebut, cari dan temukan, ada para 'teman minum' yang dilihat dari tampilannya masih usia muda atau tergolong anak-anak. 

Teman minum seperti itu, bisa disebut, menyebar di seputar Jakarta; apakah mereka adalah perkerja yang sah atau pun sukarela bekerja seperti itu? Monggo telusuri sendiri.  

Tidak menutup kemungkinan, para perempuan muda usia anak-anak yang bekerja sebagai 'teman minum kopi' di berbagai Bar dan Cafe di Jakarta datang dari proses yang sama di Jakarta Utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline