Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Guru Membully Siswi dan Presiden dengan Kata-kata yang Tak Pantas

Diperbarui: 20 Januari 2020   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Bogor, Jawa Barat | Beberapa hari terakhir, tersebar lancer di Dumay tentang guru; satu guru dari Anambas, Kepulauan Riau dan sejumlah guru perempuan dari MAN 13 Jakarta. Mereka, para guru tersebut, mendapat sorotan atau perhatian khusus karena sikap dan gerakan di area publik.

Yaitu, guru agama yang di Anambas membully salah satu muridnya dengan kata-kata yang tidak etis (monggo googling dengan kata-kata 'guru agama menyebut lxxte pada muridnya'); dan sejumlah guru di Jakarta membela Gubernur DKI Jakarta dengan cara membully Presiden RI (monggo googling dengan kata-kata 'poster aksi bela gubernur'). Jangan kaget; itu dilakukan oleh guru; guru dari Sekolah milik dan dibiayai oleh Negara

Kok bisa? Padahal mereka adalah Guru yang berstatus ASN; artinya apa pun latar politik, sosial, agama, dan budaya mereka, semuanya adalam frame NKRI; dan di dalam frame tersebut mereka harus memiliki nilai-nilai sesuai dengan Pancasila.  Nah, sebtulnya apa yang terjadi dengan para guru tersebut?

Tentang Bully

Menurut kamus, bully: Jovial and blustering; dashing; a cruel and brutal fellow; a hired thug; a noisy, blustering fellow, more insolent than courageous; one who is threatening and quarrelsome; an insolent, tyrannical fellow; be bossy towards; discourage or frighten with threats or a domineering manner; intimidate; to intimidate with threats and by an overbearing, swaggering demeanor; to act the part of a bully toward; to act as a bully. 

Jika dimaknai secara sederhanan, maka bully sebetulnya merupakan kelakuan atau perilaku preman; ya perilaku preman pada Dunya yang dibawa ke Dumay; preman Dunia Nyata dibawa ke Dunia Maya.

Tentang Guru

 Kata 'guru' berasal dari bahasa Sanskerta (yaitu pengajar atau seorang pengajar); dan didaskalos atau pengajar. Didaskalos selalu dihubungkan dengan didasko dan didaskein, yang bermakna pengajaran, serta aktivitas yang menyebabkan kecakapan baru pada orang lain. Didaktus berarti pandai mengajar, sedang didaktika berarti saya mengajar.

Kata-kata tersebut telah menjadi 'milik' bahasa Indonesia, dan diperluas maknanya sehingga berarti seserang yang mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, seseorang atau kelompok. 

Dengan itu, bisa dipahami, pada Institusi Pendidikan, ada istilah 'Didaktik Kurikulum,' yang merujuk pada konten, muatan, isi, bahan ajar kepada peserta didik. Pada proses atau pun kegiatan belajar mengajar (KBM), guru atau pengajar dan didaktik kurikulum merupakan peran utama.

Sang Guru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline