Tentang People Power
People Power, selanjutnya PP, merupakan demonstrasi massal tanpa kekerasan yang terjadi di Filipina pada 1986. People power mengacu pada revolusi sosial damai yang terjadi di Filipina. Sehingga People Power merupakan paduan berbagai kegiatan atau pun aksi rakyat, militer, aktivis dari berbagai latar belakang; dengan satu tujuan yaitu meruntuhkan kakuasaan dan menggantinya.
Hal yang sangat penting pada PP adalah adanya dukungan publik yang sebanyak-banyaknya, dorongan dan perlindungan kekuatan militer (secara langsung maupun tidak), pergerakan massa yang TSM secara sendiri-sendiri maupun teroganizir.
Mengukur Kemampuan People Power ala Amin Rais
Tiba-tiba, tiada hujan, badai, dan petir, Amin Rais, tokoh yang mencangkokan diri pada Gerakan Mahasiswa 98, berseru lantang (akan) melakukan PP. Alasannya adalah Pilpres Curang sehingga Prabowo kehilangan kesempatan menjadi Presiden RI. Teriakan tersebut, kemudian dilanjutkan oleh para pendukung setia Prabowo lainnnya.
Teriakan PP tersebut, cukup menjadi perhatian publik. Namun ketika publik melakukan telaah lebih mendalam, timbul tanya, "Apakah Amin Rais manpu melakukan semuanya itu"?
Katakanlah, Amin Rais, dengan percaya diri, mampu menggerakan massa untuk PP. Dari mana asal mereka? Sementara, mayoritas rakyat RI menanggapi idea Amin sebagai suara komedian.
Mungkin saja, Amin menghitung (i) suara perolehan suara Gerindra pada Pemilu 2019 yang berkisar 15-20 juta suara, (ii) militan FPI dan FUI, (iii) anggota PAN, PKS dan eks HTI, (iv) massa mengambang yang memilih Prabowo pada Pilpres 2019.
Dengan total kekuatan mencapai puluhan juta itu, apakah mampu diberikan ke satu titik kumpul, sebagaimana 'roh dari People Power'?
Apalagi, jika mau menggerakan massa yang besar dan bergelombang sehingga menjadi PP, membutuhkan dana dan logistik yang tidak sedikit.