Catatan Pertama: Sandiaga Salahuddin Uno
Sandiaga Salahuddin Uno, lahir 28 Juni 1969, kini berusia 49 tahun. Pengusaha muda yang berhasil, dan masuk salah satu orang terkaya di Indonesia, versi Forbes seta Global Asia.
Sandi Uno mewarisi garis politik kakeknya, Raden Abdullah Rachman (pada masa lalu mendirikan partai Gerakan Kebangsaan Indonesia di Gorontalo). Bersama Anies Baswedan, Uno memenangkan kursi Pilkada DKI Jakarta pada 2017.
Catatan Kedua: Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin, lahir di Kresek, 11 Maret1943; kini 75 tahun. Ia memulai karier sebagai guru di Jakarta Utara, dosen, selanjutnya mengelola institusi pendidikan melalui Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad.
Bersamaan dengan kegiatan tersebut, MA terjun ke dunia politik. Sejumlah jabatan politik dan politis pernah dijabatnya. Termasuk sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta dari Utusan Golongan (1971--1973), Ketua Fraksi Utusan Golongan DPRD DKI Jakarta, Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (1973--1977), Anggota MPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (1997--1999), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2007--2010), dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010--2014).
Dua catatan di atas secara singkat menjelaskan apa dan siapa kedua Calon Wakil Presiden. Keduanya tidak muncul dari hamparan kosong yang nol pengalaman; masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangan.
Bisa disebut, Sandi Uno, yang belum genap 50 tahun, muncul dari kalangan ada, kemudian menjadi pengusaha sukses; namun minim pengalaman pada tataran politik praktis.
Beda dengan Ma'ruf Amin; yang 25 tahun lebih tua dari Sandi, sebagian besar durasi hidup dan kehidupannya pada bilang pendidikan, dakwah, serta politik praktis.
Juga bisa dikatakan bahwa, Sandi merupakan politisi baru; dan ia berusaha naik menjadi Elite Politisi Nasional. Suatu lompatan dari pengalaman sesaat di DKI Jakarta sebagai Wakil Gubernur.
Sebaliknya Ma'ruf Amin; ia memiliki sangat banyak pengalaman pada area politik dari tataran lokal sehingga tingkat Nasional. Kesedian Ma'ruf Amin menjadi Calon Wakil Presiden, agaknya untuk 'melengkapi dan menyempurnakan' karier politiknya.