Saya dulu ikut, bahkan lagu saya menjadi ikon dalam gerakan perubahan yang diikuti oleh begitu banyak seniman.
Bahkan setelahnya saya pernah diundang ke istana, saya masih ingat cercaan dan bulian pada saya, kala itu.
Lalu, jujur, sebagaimana Anda semua, saya kecewa, ya sangat kecewa.
Terasa sia-sia perjuangan kita yang tanpa pamrih.
Yang kita bela dan dukung ternyata lebih buruk, kesengsaraan rakyat makin menjadi-jadi, ketidakadilan dan kesewang-wenangan menjadi tontonan kita sehari-hari.
Maka saat mereka mengajak untuk kembali ikut kampanye dan acara-acara untuk mendukung,
Saya katakan tidak, saya sudah tertipu, saya tak mungkin ikut lagi.
Saya juga merasa berdosa ikut berperan, dulu
[Sumber: Warta Kota 13 Maret 2019]
Kutipan di atas, jika asli, datang dari seniman Iwan Fals; dan cukup membuat publik terkesima sekaligus pernah tanya. Ada apa dengan Iwan Fals?
Pernyataan IF tersebut memang cukup menggelitik karena secara tersirat menunjukan penyesalan terhaddap apa yang telah ia Lakukan pada masa sebelumnya. Coba perhatikan bagian ini