Di atas Commuter Line Jakarta Bogor | Pagi yang menyenangkan diriku menuju Bogor untuk melakukan TOT terhadap sejumlah relawan, suatu kebiasaan rutin beberapa bulan terakhir. Sikon menyenangkan tersebut sesat pupus, karena membaca komentar di bawah tulisan saya, Membangun Jalan Trans Papua Bukan untuk Pencitraan.
Komentar dari pemilik Akun dengan nama palsu 'Angel Penakluk Genderuwo;' ini penulis baru, dan baru muncul di Kompasiana. Kemunculannya sekaligus menyebarkan tulisan sumpah serapah, kritik, dan anti Negara, sekaligus sebarkan hal-hal yang bersifat negatif dan miring terhadap Presiden Joko Widodo.
Sebetulnya, saya tidak peduli terhadap orang-orang yang menulis seperti Si Angel Penakluk Setan itu; namun, karena ia telah mengusik ketenangan saya melalui komentar tak bermartabat dan berjenis sampah, maka terpaksa saya bereaksi. Bukan hanya sekali, namun telah berkali-kali ia lakukan. Oleh sebab itu, saat ini, sekarang, dan di sini, saya sampaikan
Peringatan Terakhir kepada Angel Penakluk Genderuwo, bahwa
- Tidak memberi komentar tidak bermartabat pada artikel yang saya tulis
- Jika masih melakukan, maka saya akan bertindak tegas dengan membawa ke ranah hukum
Trims
Komentar sampah yang dimaksud adalah,
- vulgar, porno, seksualitas dan pelecehan seksual ancaman, benci, kebencian, permusuhan
- caci maki seseorang maupun kelompok sentimen sara, rasis, rasialis, diskriminasi, dan sejenisnya
- menyerang individu
- melenceng dan menyimpang jauh dari topik yang dibahas
- komentar spam,
- isi komentar yang sama dan berulang-ulang pada/di satu tulisan - artikel - lapak
Nah. Jika ada komentar seperti itu di bawah tulisan saya, maka tidak ada ampun dan ampunan, saya langsung hapus.
Opa Jappy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H