PERNYATAAN SIKAP
Hari ini, 13 Mei 2018, bertepatan dengan waktu Umat Kristen melakukan Ibadah Utama Minggu dan jelang Awal Puasa Ramadhan, terjadi tindakan penuh kekejian dan sangat tak bermartabat di Surabaya. Tindakan keji dan biadab tersebut adalah aksi peledakan dengan cara bom bunuh diri oleh orang tak dikenal.
Aksi itu telah berdampak sejumlah orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka berat serta ringan. Apa yang dilakukan oleh Eksekutor Bom Bunuh Diri tersebut, siapa pun dia, adalah bentuk teror terhadap publik atau pun manusia dan kemanusiaan Nusantara.
Teror tersebut merupakan usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan; juga dalam rangka meneror yang bermakna berbuat kejam, sewenang-wenang, semena-mena, paksaan, ancamam, tindakan, kata-kata/pernyataan, dan lain sebagainya untuk menimbulkan rasa ngeri atau takut.
Lebih daripada itu, peneror dan kelompok pendukung di belakangnya, telah berencana untuk melakukan ketidakpastian serta ketidakstabilan keamanan, yang nantinya berujung pada chaos politik, sosial, ekonomi, bahkan perpecahan bangsa, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, agar mencegah terjadinya hal-hal seperti di atas, maka kami mengajak semua elemen bangsa untuk:
- waspada dan peka terhadap gerak serta gerakan orang ataupun kelompok yang sering menyebarkan ujar kebencian, sentimen SARA, dan juga Anti Negara
- menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sila-sila Pancasila, serta mengaplikasikan pada hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara
- dalam interaksi sosial melintasi tembok pemisah SARA, sehingga menyatu sebagai anak bangsa yang secara bersama membangun masa depan Nusantara
Akhir kata, dalam kepedihan hati, kami turut berduka cita bersama keluarga korban bom bunuh diri di Surabaya. Bagi kami, mereka yang menjadi korban telah mengakhiri pertandingan yang baik; mereka telah mencapai garis akhir dan mereka telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagi mereka mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepada mereka oleh Tuhan, Hakim yang adil.
#KamiTidakTakut
#SurabayaTakGentarTerhadapTeroris
#IndonesiaLawanTeroris
Jakarta, 13 Mei 2018
Jappy M Pellokila
Pendiri dan Ketua Indonesia Hari Ini (IHI-Nasional)
Ade Ferdijana
Ketua Relawan Cinta Indonesia (RCI)