Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Kematian Akibat Sakit Gigi

Diperbarui: 15 Januari 2018   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

In Memoriam Riven Pellokila

Sekitar Juni 2016 Riven mengalami sakit gigi dan ke ke klinik, namun hasil perawatannya tak tuntas. Giginya yang terinfeksi lantas dibersihkan dan dokter meresepkan antibiotik. Setelah pengobatan itu, merasa kondisinya sudah membaik. Nopember 2016, ketika ia di Jakarta, dan kemudian ke Bandung, masih mengeluh tentang sakit gigi atau gusinya, yang sudah mengganggu bila makan.

Desember 2016, ketika Riven di Pulau Alor, NTT karena urusan bisnis, pipinya membengkak akibat infeksi gusi, kemudian mengalami perawatan di sana; mengakhiri Tahun 2016 dan memulai 2017 di RS. Awal Januari 2017, Isterinya menjemput Riven dari Alor dan dirawat di RS Siloam Kupang. Infeksi di mulutnya meluas dan menyebar di seluruh tubuhnya. Bahkan paru-parunya juga mengandung cairan sehingga mengakibatkan dirinya susah bernapas. Di rumah sakit ini, Riven dibedah untuk mengeluarkan cairan. Setelah bedah, kondisi Riven tak membaik, tapi justru semakin menurun. Tanggal 9 Januari 2017, sekitar pukul 23:30 Witeng, di ruang VIP RS Siloan, di keliling Kakak dan Adiknya, Riven menghembuskan nafas terakhir.

Sepenggal cerita di atas, tentu panjang jika detail, sering kusampaikan, jika ada yang bertanya, "Mengapa atau apa penyebab Riven Meninggal?" Ya, kedengarannya sepele dan sederhana, namun itu yang terjadi, 'sakit gigi atau tepatnya infeksi gusi, bisa menghantar seseorang menuju kematian.' Itulah yang terjadi, sakit gigi bisa yang tak tertangani dengan baik, bisa berakibat fatal.

Cukup lama saya berpikir tentang 'penyakit remeh' yang sering diremehkan banyak orang tersebut. Karena masih banyak orang menganggap sakit gigi dapat sembuh dan hilang sendiri asal sudah tidak terasa sakit lagi, dan tidak sebahaya penyakit lain seperti jantung atau stroke atau penyakit kronis lainnya. Sakit gigi hanya dianggap masalah lokal, tidak akan lari kemana-mana, dan menjalar ke bagian tubuh yang lain. Padahal, pemerehan itu, adalah suatu kesalahan yang sangat fatal.

Gigi dan sakit Gigi

Gigi manusia terdiri dari empat lapisan yaiti, email atau lapisan/jaringan keras yang melapisi bagian mahkota gigi yang mengandung kalsium; fungsinya melindungi tulang gigi. Tulang dentin adalah lapisann yang dibentuk oleh zat kapur berwarna kekuningan yang terdapat setelah lapisan Email. Pulpa atau rongga gigi adalah lapisan yang terdapat pembuluh darah untuk memelihara seluruh gigi, dan serabut-serabut saraf mendeteksi, tekanan, panas, dingin, dan sakit; pembuluh darah dan saraf menjulur ke akar gigi. Semen adalah lapisan keras yang memiliki konstruksi yang kuat melapisi akar gigi. Semen/sementrum merupakan lapisan pada akar gigi yang berdampin langsung denan tulang rahang tempat tumbuhnya gigi.

Umumnya sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami peradangan. Peradangan tersebut bisa terjadi akibat dari adanya pembusukan gigi (karena permukaan gigi berlubang), penumpukan nanah di dasar gigi akibat infeksi bakteri, penyusutan gusi, gigi retak, tambalan yang rusak (pada gigi yang pernah ditambal). Selain itu, radang pulpa gigi, bisa juga terjadin akibat adanya penyebab lain misalnya, sinus, cedera pada sendi yang menghubungkan rahang dengan tengkorak kepala, pembengkakan gusi atau gusi pecah akibat gigi tumbuh, dan tumbuh gigi (biasanya dialami oleh bayi dan anak-anak).

Jangan Remehkan

Seringkali, mungkin saja kita, anda dan saya, meremehkan banyak hal yang bisa membuat lubang pada permukaan gigi, misalnya makanan, kebersihan mulut, lupa sikat gigi. Akibanya, menjadikan lubang tersebut membesar. Dan jika tak terobati atau salah penanganan, maka infeksi terus berlanjut, sebabkan syarafan gigi mati, kemudian bakteri mencapai jaringan di bawah gigi atau gusi, terjadi bengkak berisi nanah. Jika, parah, maka pipi, sekitar kepala dan lehernya bengkak.

Bengkak berisi nanah tersebut, bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, dapat merusak jaringan dan tulang, sehingga nanah keluar menembus pipi. Kondisi itu menjadikan sangat kesakitan, susah menelan, kesulitan bernafas, demam tinggi dan tubuh terasa lemas. Lebih lanjut, jika tak tertolong, maka memasuki peredaran darah, dan menginfeksi organ vital seperti jantung dan otak, dan berujung pada kematian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline