Stasiun Commuter Universitas Indonesia--Anda, mungkin, sangat familiar dengan kata 'mandat?' Ya. Mandat, secara fungsional, adalah tugas dan tanggungjawab diberikan seseorang kepada orang lain (biasanya bawahan atau orang yang dipercayai) untuk bertindak mewakilinya; tugas dan tanggungjawab itu harus dikerjakan sampai tuntas, kemudian dipertanggungjawabkan kepada pemberi mandat.
Dari makna tersebut, hampir semua orang, pada segala masa dan di semua tempat, pernah menerima atau pun mendapat mandat. Namun, harus diingat bahwa mandat bersifat sementara, terbatas, dan durasinya terbatas, sesuai kehendak pemberi mandat.
Mandat bersifat mewakili, namun sekaligus mengandung makna sementara; mandat hanya berfungsi sesuai tugas yang diberikan, serta berlaku pada rentang waktu tertentu.
Agaknya, manusia pada masa kini telah lupa diri bahwa mandat yang ada pada dirinya ia bersifat kontemporer atau sementara sesuai sikon hidup dan kehidupannya. Juga, karena manusia hidup dibatasi oleh rentang waktu dan lokasi, maka fungsi sebagai mandataris (pemegang mandat) tersebut, terbatas pada lokasi dan waktu hidup dan kehidupannya.
'Lupa diri' itu lah yang jadikan manusia lupa bahwa dirinya pemegang mandat dari Sang Pencipta untuk menatakelola alam, lingkungan sehingga tetap tertata dan teratur.
'Lupa diri' tersebut, maka atas nama mandat tersebut, manusia seringkali memberlakukan alam dengan semena-mena. Bahkan, manusia melakukan eksploitasi dan eksplorasi tanpa batas terhadap alam, flora dan fauna. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan serta kerusakan lingkungan dan sumber daya alam.
'Lupa diri' itulah yang menjadikan manusia meninggalkan kerusakan pada alam semesta, dan mewariskan hal itu kepada generasi berikutnya. Padahal, sebagai pemegang mandat dalam rentang waktu hidup dan kehidupannya, maka manusia perlu menyadari bahwa generasi berikut mempunyai hak yang sama untuk pengelolaan alam semesta.
'Lupa diri' itu juga, yang menjadikan banyak Anggota Parlemen, Kepala Daerah, Pejabat yang KKN dan masuk penjara; ya, mereka telah salahgunakan mandat dari rakyat karena harta, kuasa, dan kekuasaan.
Cukup lah.
Negeri ini (akan) hancur hanya karena kita lupa diri
Nyadar lah bahwa mandat yang ada pada kita, hanya sementara.