Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Opa Jappy, "Fadli Zon, Bisa Diam, Ngak Sich!?"

Diperbarui: 7 September 2017   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: chirpstory.com

Jakarta---Berbagai media di Dalam dan Luar Negeri memberi apresiasi terhadap upaya diplomasi Menlu RI, Retno Marsudi, dalam rangka penyelesaian kasus Rohingya. Pada intinya, Menlu Retno Marsudi menyampaikan beberapa hal penting, yaitu

Pertama, yaitu harapan Indonesia dan komunitas internasional agar situasi di Rakhine State bisa kembali aman.

Kedua, maximum self restraint harus dilakukan dan kita minta agar penggunaan kekerasan dihentikan.

Ketiga, jaminan pemerintah Myanmar memberikan perlindungan kepada semua orang yang tinggal di Rakhine State tanpa terkecuali; diberikan tanpa mempertimbangkan etnis dan agama.

Keempat, Myanmar harus mengizinkan dan menerima bantuan kemanusiaan ke wilayah pemukiman Rohingya. Antara lain dari ICRC (Palang Merah Internasional) dan ASEAN

Kelima, membuka akses untuk Komisi Khusus yang dipimpin oleh Kofi Anan. Yang sekaligus memantau semua proses penyelesaian pertikaian dan langkah-langkah perdamaian.

Menyikapi hal-hal tersebut, Suu Kyi menyambut positif usulan Indonesia; dan berjanji segera merealisasikan. Bahkan, sejumlah pemimpin dunia, menyambut baik gerak diplomasi RI tersebut, karena sebelumnya Suu Kyi dengan tegas meminta agar Indonesia jangan ikut campur urusan Rohingya.

Sayangnya, masih ada sejumlah oknum politisi RI yang bernada miring terhadap langkah strategis Menlu RI tersebut. Salah satunya adalah Fadli Zon. Ini bukan pertama kali. Saya malas menulis ulang (di sini) tanggapan Zon terhadap diplomasi Menlu RI; cukup kusebut sebagai, "Tanggapan terbodoh yang saya baca dari seorang politisi."

Berdasar pengamatan saya, tak ada satupun kata dari mulut Fadli Zon yang bernada positip terhadap duet pemerintahan Presiden Jokowi - JK.

Pada setiap kesempatan, Zon selalu bicara atau pun komentar tentang apa saja, yang paling remeh hingga rumit, dan berujung pada kritik, cenderung menghujat dan mengfitnah, pemerintah, serta secara khusus menyebut nama Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan semuanya itu, menurut saya, mungkin ada yang salah di 'mesin yang kelola cara berpikir' di otaknya. Sehingga selalu  mengeluarkan kata-kata yang sekelas SDBH - Sekolah Dasar Belum Habis. Atau, entah apa yang ada padanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline