Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Tidak Bisa Bersembunyi di Dunia Maya

Diperbarui: 8 Oktober 2018   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JAKARTA NEWS

"Tidak ada tempat bersembunyi di dunia maya. Mereka bisa saja memalsukan identitas, memiliki banyak akun, dan sembarang menyebar berita bohong dengan penuh kebencian. Tapi di dunia maya ada pengawasan seperti di dunia nyata

Berdasarkan ilmu kriminologi, setiap kejahatan selalu meninggalkan jejak. "Begitu pula di dunia maya. Mau punya ratusan akun di facebook dengan nama yang berlainan juga pasti terdeteksi. Setiap perangkat untuk bermedia sosial itu terdaftar. Kami bisa menelusurinya sampai ke lokasi penggunanya.


Kami menangkap mereka bukan hanya karena mereka melakukan tindak pidana. Tapi juga memberikan pesan ke masyarakat bahwa jangan sembarangan di dunia siber karena di sana pun diawasi. Tindakan intoleran dan provokatif akan kami tindak. Kami mendukung kemerdekaan berpendapat di mana pun, termasuk di dunia maya. Tapi merdeka yang bermartabat”

DIREKTORAT Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran, Rabu, 23 Agustus 2017

Beberapa hari yang lalu hingga kemarin, terjadi percakapan online (yang cukup sengit, panjang, dan melelahkan) antara saya dan beberapa teman di/dan melalui Kompasiana, Facebook, serta Twitter; isinya cukup bermanfaat, jika dibagi untuk semua, (tanpa harus tunjukkan siapa-siapa yang saya ajak percakapan tersebut).

Intinya adalah, saya mempunyai jawaban yang sama,  kepada orang lain, bahwa "Jika berani bermain di Dumai, Dunia Maya, maka kita tak bisa bersembunyi di Dumay,..."  Jadinya, tak mungkin, jika seseorang sampaikan kepada Si A, B, C, D, dan seterusnya, agar tak boleh membuka "Siapa dirinya" kepada publik di Dumay.

Ya, tak mungkin kita bersembunyi di Dumay; sebaliknya mudah menghilangkan diri dari hadapan publik di Dunia Nyata.  Ini alasannya ...

Harus diakui bahwa kebangkitan dan terbentuk Dumay yang sangat kompleks serta kait mengait, dan diikuti dengan adanya komunitas hubungan (sosial, akademi, politik, ras, agama, dan seterusnya) yang terbangun karena kemudahan akses internet. Dan dalam rangka semakin "dekat serta rapatnya" hubungan, maka pengguna internet yang tergabung dalam komunitas Dumay (yang ada dan mereka bangun), dengan senang hati mempublish data-data diri, misalnya, alamat lengkap, tempat dan tanggal lahir, foto, dan lain sebagainya.

Misanya, pada beberapa komunitas Dumay, harus melengkapi data diri secara akurat; antara lain, Jurnal Ilmiah, Academi/ca, Linked, serta web-web pendidikan/universitas. Tanpa data yang lengkap, maka Si Pengguna akan ditolak.  Ada media seperti instgram, fickr, picasa, yang lebih pada publish dan penyimpanan foto di Dumay. Atau, pesan-pesan kilat dan cepat, yang harus dibaca pada media lain, seperti Twitter.

Intinya, media-media Dumay tersebut, pada umumnya menyimpan data-data, foto, info asli dari Si Pemilik; entah sebagai info diri atau pun hanya iklan diri mengenai kapasitas, kelebihan, dan kualitas dirinya. Semua cukup lengkap. Sehingga jika, ingin menemukan tentang siapa Si A,  jika jujur dan bukan pemegang acount palsu, maka dengan cepat akan bertemu siapa dirinya; info tentang Si A, terbuka di Dumay, dan mudah diakses oleh siapa pun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline