Lihat ke Halaman Asli

Opa Jappy

Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan

Amin Rais adalah Ketum Partai Amanat Nasional yang Sebenarnya

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amien Rais Minta Jokowi Tidak Merayu Koalisi Merah Putih

Amin Rais

"Jadi malapetaka politik, sosial, ekonomi, bahkan kejiwaan bagi bangsa ini kalau sampai eksekutif dengan legislatif geleng angguk tidak ada lagi yang membenarkan, tidak ada lagi yang mengoreksi apalagi pemred media massa juga ikut ikutan tambah LSM, sempurnalah kemudian penderitaan rakyat. Jadi ini sebenarnya blessing indisguise.

Saya mengatakan tidak usah lah Jokowi ini mengejar supaya Koalisi Merah Putih menyeberang. Jangan, ini sudah bagus sekali.

Adanya Koalisi Merah Putih yang mendominasi parlemen akan jadi penyeimbang pemerintahan; rakyat akan bahagia jika ada keseimbangan antara pemerintah dan parlemen, ..."

Sumber: tribunnews.com

Hal di atas, merupakan pernyataan terbaru dari Eayang Kakung Amin Rais; politisi, pendiri, dan pemilik Partai Amanat Nasional. Ia adalah orang utama dan terutama di PAN. Suaranya, seringkali disamakan dengan "Sabda Sakti" dan diikuti oleh jajaran PAN.

Sejak 1999, permainan dan manuver politik  Amin Rais, sangat terasa dan dampaknya menyangukut banyak orang; ia bisa menjadikan dan meruntuhkan "Sang Raja,"  namun tak pernah jadi "Raja" Belakangan, 10 tahun terakhir, ketika ia menempatkan Hatta Rajasa sebagai Ketum PAN, dan beberapa orang temannya di Kabinet SBY-JK dan SBY-Budiono, Amin Rais, cenderung diam dan mendiamkan segala sesuatu "yang tak beres" pada pemerintahan SBY-JK dan SBY Budiono.

Selanjutnya, setelah melihat peluang bahwa SBY sudah usai; dua tiga tahun terakhir, Amin Rais pun melakukan perjalanan politik ke mana-mana atas nama pembinaan kader PAN. Tujuannya jelas, yaitu, kader PAN yang (akan) menjadi Presiden RI, pengganti SBY.  Sementara itu, Hatta Rajasa, hanya sekedar menjadi Ketum PAN pajangan.

Dengan alasan, kesibukan Ketum PAN sebagai menteri di Kabinet SBY, Amin Rais lah yang melakukan toru bina kader; sambil menjual Hatta Rasjasa sebagai Kandidat Presiden. Cara jualnya pun, seringkali ditambah dengan kritik tajam dan merendahkan Joko Widodo.  Tak sedikit, ucapan Amin Rais, jika pikirkan secara logika waras, sebetulnya tak layak dikeluarkan oleh seorang politisi senior yang bergelar Profesor dan Doktor, (silahkan googling, maka akan menemukan ucapan Amin Rais yang menyerang Joko Widodo).

Gerak, juang, dan kelelajan Amin Rais tersebut ternyata tak membawa hasil yang memadai; PAN tidak tampil sebagai yang utama, Hatta Rajasa pun harus bergabung dengan Prabowo Subinato;  yang menurutku, penggabungan itu, tidak begitu sreg di hati Hatta. Namun, karena Hatta Rajasa, harus ikuti kemauan dan ambisi politik Amin Rais, maka ia bersedia menjadi Kandidat Wapres dari Prabowo Subiatno. Dan, hasilnya adalah MEREKA GAGAL.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline