[caption id="attachment_388054" align="aligncenter" width="452" caption="bbc.co.uk"][/caption]
Air Asia didirikan oleh Tony Fernandes pada tahun 2001 dengan obsesi Malaysia Airlines dan Qantas Australia melalui penerbangan biaya murah. Oleh sebab itu dengan moto "Now Everyone Can Fly" menjadi magnit baru agar siapa pun bisa melakukan perjalanan udara dengan Air Asia. Dengan model bisnis penerbangan udara, Air Asia yang ditakegorikan sebagai budget airlines atau penerbangan murah, Air Asia menetapkan tarif rata-rata sekitar 170 ringgit Malaysia, dan sudah menjangkau sekitar 100 tujuan di seluruh lebih dari 15 negara.
Banyaknya tujuan dan jangkauan negara tersebut bukan berarti semua pesawat menjadi milik Tony Fernandes atau Air Asia. Tony Fernandes menggunakan cara yang populer di Indonesia, yaitu "Mini Market;" sehingga sejumlah penerbangan Air Asia dilayani atau dilakukan oleh berbagai maskapai dan anak perusahaan yang menggunakan nama merek perusahaan.
Dengan demikian Indonesia Air Asia atau Air Asia Indonesia adalah "pemegang label" dari AirAsianya Tony Fernandes; ia memiliki 49% saham di Indonesia Air Asia (51 % saham dimiliki oleh para pemegang saham Indonesia.). Sedangkan eksekutif Indonesia Air Asia dikomendai oleh Sunu Widyatmoko. Indonesia Air Asia hanya mengoperasikan satu jenis pesawat-Airbus A320-single-aisle, yang memiliki kursi penumpang sebanyak 150 dan 180. Ujung sayapnya dirancang agar bahan bakar pesawat lebih efisien.
Jadinya, tak benar jika banyak orang katakan bahwa Indonesia Air Asia adalah milik Malaysia, tepatnya adalah Indonesia Air Asia merupakan tepatnya "Franchise Waralaba" Air Asia Malaysia.
Coba perhatikan persyaratan membuka Franchise Waralaba Minimarket di Indonesia,
- Warga Negara Indonesia
- Menyediakan ruang usaha 50-100 m persegi
- Mengurus dan memiliki surat ijin usaha
- Membayar biaya investasi (ke Perusahan) dan peralatan usaha selama 5 tahun; besarnya tergantung persyaratan
Setelah segala sesuatu beres, maka pemilik boleh menggunakan nama dan label perusahan. Ia pun melakukan banyak cara dalam rangka mendatangkan pembeli.
Tentu saja, penggunaan nama Indonesia Air Asia tidak sederhana dan semudah Franchise Waralaba Minimarket, ada banyak hal yang harus dilakukan dan diurus, hingga pesawat-pesawat dengan laber Air Asia bisa terbang di, dari, ke wilayah Indonesia. Walau nama resminya adalah Indonesia Air Asia, namun pesawat-pesawanya hanya tertulis Air Asia (tanpa kata Indonesia).
Nah, jika akhir-akhir kedapatan bahwa penerbangan Air Asia rute Singapura - Surabaya pp tanpa izin resmi dari otoritas penerbangan Indonesia, maka terlihat sudutFranchise-nya, semakin menguntungkan jika terjadi banyak permintaan-penjualan. Bayangkan, Airi Asia memajukan penerbangan pada pagi hari (dari jadual soreh) agar ada penerbangan lain pada soreh hari, karena banyak calon penumpang (dari Surabaya ke Singapura).
Opa Jappy - Jakarta Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H