Semua Foto Kiriman Lexy Rambadeta di grup Indonesia Hari Ini Dalam Kata-kata
Ketika itu, malam belum yang dingin belum belalu, hujan juga masih malu-malu; namun sekitarnya ada kehangatan baru. Kehangatan yang bukan karena api dan bara, melainkan terjadi nun jauh di sana.
Kehangatan, yang berangsunr menuju panasnya amarah; amarah yang tertahan karena tak berdaya; rakyat biasa yang berdaya menahan langkah-langkah kuat Polisi, mesiu, dan senjata. Dengan kekuatan itu, merek mengambil paksa Satu Titik Kecil dri antara rakyat. Titik Kecil itu, hanyalah Wakil Ketua KPK, Intitusi yang berani melawan, melawan, dan melawan serta menghancurkan korupsi di negeri ini.
Rakyat bergerak, karena Titik Kecil yang memberi harapan besar itu, diambil paksa; Rakyat marah; marah tanpa senjata, marah tanpa mesiu, marah dengan caranya sendiri.
Rakyat terbenam dalam satu komando dan esa suara, "Selamatkan KPK"
Amarah rakyat, hanya dengan kata, KPK adalah Saya; karena KPK adalah saya maka SAVE KPK; SAVE KPA, maka itu bermaksan save diri saya.
SUPLEMEN
Ini adalah "KEUNTUNGAN" di balik Korupis, Kolusi, dan Nepotisme