Lihat ke Halaman Asli

OON SARWONO

Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Kuis 4 - Pemeriksaan Pajak - Kritik dan Evaluasi Compliance Risk Management (CRM), Nash, Cartesian, Aristotle - Prof. Apollo

Diperbarui: 3 April 2024   09:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pentingnya Compliance Risk Management (CRM) dalam Organisasi

Compliance Risk Management (CRM) merupakan elemen kunci bagi organisasi untuk menjaga kepatuhan terhadap regulasi dan standar yang berlaku. CRM membantu mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko kepatuhan guna memastikan operasional organisasi sesuai dengan ketentuan hukum dan industri.

Definisi CRM

Compliance Risk Management (CRM) adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh organisasi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

Ruang Lingkup CRM

CRM mencakup semua aspek organisasi yang terkait dengan peraturan, undang-undang, dan standar industri yang harus dipatuhi. Ini termasuk manajemen risiko, tata kelola, kebijakan, dan prosedur internal.

Tujuan CRM

Tujuan utama CRM adalah untuk memastikan organisasi beroperasi dengan cara yang sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghindari konsekuensi negatif seperti denda, sanksi, atau kerusakan reputasi.

Pendekatan Nash

Pendekatan Nash dalam konteks CRM (Compliance Risk Management) mengacu pada konsep teori permainan yang diajukan oleh John Nash, seorang matematikawan dan pemenang Nobel Ekonomi. Dalam teori permainan, Pendekatan Nash menggambarkan situasi di mana para peserta dalam interaksi memiliki keputusan terbaik mereka sendiri, yang dapat dianggap sebagai "keseimbangan Nash".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline