Lihat ke Halaman Asli

Rahman

Penulis lepas

Bernafas Bebas

Diperbarui: 16 April 2021   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi muslim tersenyum. Foto: Freepik.

Mari eja kerinduan macam apa saja yang hanya Ramadan sanggup sajikan: Puasa, berbuka bersama, salat tarawih, sahur on the road, bersilaturahmi, dan beragam aktivitas khas lainnya yang berlangsung di banyak tempat.

Hanya terjadi pada satu bulan dalam setahun, Ramadan menjanjikan pahala berlipat ganda dari kegiatan ibadah rutin kita. Amalan sunah, diganjar pahala setara ibadah wajib. Kelipatannya bisa sampai 700 kali lebih banyak.

Rutinitas tahunan yang sayangnya untuk kedua kali terganggu virus Covid-19. Apa yang normal perlu ditambah 'new' di depannya. Semua perlu membiasakan diri dengan selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi.

Membawa perlengkapan salat sendiri. Tersedianya handsanitizer di masjid pada semua sisi. Masker yang menempel di mulut membuat senyum tertutupi. Jabatan tangan yang kalau perlu mesti dihindari.

Beribadah dengan shaf tidak rapat. Tarawih berlansung tanpa ada ceramah dari ustad. Untuk hal yang seolah sudah menjadi lazim, kita terpaksa tidak lagi dapat.

Kegiatan berbuka bersama paling tepat justru dilakukan lewat video telekonferensi. Mudik Lebaran 2021 begitu membingungkan, karena ada larangannya tapi untuk berwisata boleh saja. Keleluasaan kita selama ini mesti terbatasi dengan program Program Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang alih bentuk dari PSBB.

Tentu ini bukan pengalaman pertama kali. Tahun lalu, mudik dilarang. Kegiatan mengumpulkan orang dalam jumlah besar juga tidak diperbolehkan. Dalam melakukan ibadah, sebaiknya #DiRumahAja.

Okelah, semua bisa teratasi. Bahkan mungkin ibadah jadi berkualitas berkat kebiasaan baru ini. Juga pasti ada saja, kebiasaan sebelumnya yang membuat kita perlu koreksi. Semisal, SOTR yang terbukti beberapa kali berujung rusuh. Selama pandemi, polisi melarang aktivitas ini untuk mencegah penularan virus.

Kerinduan Baru

Bagaimana kalau nyatanya apa yang paling dirindukan justru bukan berupa kegiatan? Melainkan kehadiran sosok orang yang terpaksa berpulang karena virus yang gagal kita redam?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline