Tepat sebulan yg lalu saya berkomunikasi dengan teman sejawat saya Moch. Najik (Semoga arwah Almarhum diterima disisiNya) seorang pengusaha sukses dibidang perikanan yang hanya lulusan Sarjana teknologi indutri pertanian seperti diriku teman2 seangkatan kami sudah banyak yg bergelar S2 maupun S3 dan beberapa sudah bergelar profesor
Diskusi dimulai dengan pertanyaan Najik kenapa saya yang baru kuliah lagi ngambil MM di perguruan swasta biasa di jogja
" Her, orang biasa asal banyak duit kalo ngomong lebih didengerin dari pada orang pinter yg gak punya duit." maksudnya ditujukan ke saya ngapain sekolah lagi, usia dan posisi saya sdh tidak ada gunanya nambah titel bahkan kalo mau sampai S3 sekalipun
saya tergelitik dengan statement tersebut faktanya memang benar bahwa orang sukses pasti di dengerin suaranya walaupun berlatar belakang pendidikan apa saja
Saya mencoba mengkoreksi statement nya Najik dengan mengganti orang biasa menjadi orang pintar dan banyak duit pasti lebih didengerin pendapatnya
faktanya orang yang sukses baik diukur dari materi atau jabatan pasti memiliki kelebihan seperti kecerdasan , semangat/motivasi hidup yg luar biasa dan tidak lupa usaha yang maksimal
ketiga hal diatas saya jumpai di Najik dan salah satu teman saya lagi Rudy Ismanto mereka berhak sukses karena membangun kerajaan dari bawah , berani mengambil resiko pada saat tepat yang tidak semua orang berani mengarungi naik turunnya gelombang cuaca bisnis dari tahun 1998, 2008 ,dan sekarang tahun 2020 sebagai pengusaha nasional yg membanggakan
dari sedikit pesan yg disampaikan Pak Najik yang saya bisa dapatkan adalah :
1. Pintar tidak selalu berkonotasi kepada gelar akademik
2. orang pintar tidak jaminan akan sukses hidupnya
3. orang sukses adalah orang pintar yang ulet dan bermotivasi tinggiJad