Lihat ke Halaman Asli

Onytra Nirwana Prihatin

Mahasiswi Jurusan Ilmu Hukum_Universitas 17 Agustus 1945 JAKARTA

Analisa Hukum terhadap Delik-delik Sangkaan Kasus Kematian Tangmo Nida

Diperbarui: 6 Agustus 2022   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 26 Februari 2022, sesuatu yang mengerikan terjadi: aktris papan atas Thailand yang bernama “Tangmo Nida” dikabarkan di media telah tewas tenggelam di sungai Chao Phraya di dekat dermaga Pibul Songkhram, ketika membuang air kecil di belakang speed boat. Kabar kematiannya telah menggemparkan masyarakat Thailand dan memberikan efek terasa di seluruh dunia. Kematiannya banyak mengundang misteri dan munculnya banyak spekulasi mengingat banyaknya kejanggalan yang ditemukan pada jasad sang aktris tersebut terdapat banyak luka, dan salah satu luka yang paling banyak menyita perhatian publik adalah luka sayatan di bagian paha kanan sepanjang 30 sentimeter, diduga akibat terkena baling-baling speed boat. Tangmo dilaporkan menghilang pada malam tanggal 24 Februari 2022 pukul 22:33 PM. Dua hari kemudian tubuhnya ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan dan sudah tidak bernyawa dengan waktu kematian pukul 22:40 PM.

Kronologi kejadian atas tragedi yang menimpa Tangmo Nida di tanggal 24 Februari 2022, bersama kelima orang lainnya yaitu manajernya Gatick, Sand wanita transgender, Job seorang barber, Por pemilik speed boat, dan Robert sebagai nahkoda kapal; mereka semua menaiki speed boat di sungai Chao Phraya menuju provinsi Nonthaburi untuk pelayaran pemotretan di sekitar Jembatan Rama 7 dan berhenti untuk makan malam di sepanjang jalan. Tangmo dilaporkan jatuh ke sungai sekitar pukul 22:33 PM, saat perahu mendekati Dermaga Pibul Songkhram 1. Mereka mengklaim bahwa dia jatuh karena toilet di speed boat rusak dan pergi ke buritan kapal untuk buang air kecil dengan mengenakan bodysuit one-piece. Pada hari sabtu tanggal 26 Februari 2022 sekitar pukul 13:10 PM, tim pencari bersama kaka Tangmo berhasil menemukan tubuhnya mengambang di dekat Jembatan Rama VII sekitar 1 kilometer dari tempat dia dilaporkan jatuh, di provinsi Nonthaburi, pinggiran kota Bangkok; laporan lain mengatakan jasadnya ditemukan sekitar 300 meter dari dermaga kapal ketika dia terjatuh.

Pada tanggal 26 April 2022 telah diadakan konferensi pers dari pihak kepolisian Nonthaburi di markas Kepolisian Daerah 1 Provinsi yang dilansir dari “Bangkok Post” telah diumumkan hasil akhir pembuktian atas kasus kematian aktris “Tangmo Nida Patcharaveerapong” yang jatuh di sungai Chao Phraya pada malam tanggal 24 Februari 2022. Mereka menyimpulkan, berdasarkan penyelidikan dinyatakan 'Kecerobohan menyebabkan kematian' di antara tuduhan-tuduhan atas tenggelamnya aktris Tangmo. Mayjen Pol Wasant Techa-akarakasem, komandan investigasi Kepolisian Daerah Provinsi 1, mengatakan rekaman kamera pengintai menunjukkan sebuah objek di buritan kapal dekat dermaga Pibul 1 di Nonthaburi pada malam pukul 22.33. Satu menit kemudian, objek itu menghilang. Pada saat berikutnya, seseorang berdiri di atas perahu, yang kemudian melambat dan berputar-putar di sungai. Tangmo tidak hanya jatuh dari perahu, ada tindakan nekat yang menyebabkan kematiannya. Ketika Tangmo terkena baling-baling, dia akan berteriak. Air akan memenuhi paru-parunya dan dia akan segera tenggelam, kata Pol Lt Jirapat Phumjit, komisaris Polda Daerah 1.

Letjen Pol Jirapat juga mengatakan kelima orang saksi yang berada di kapal memberi tahu polisi bahwa aktris itu ada di buritan dan semua orang yang berada di atas kapal itu mabuk. Dia mengutip para ahli yang mengatakan, seseorang yang jatuh dari buritan kapal akan tersedot oleh baling-baling jika kapal bergerak lambat. Polisi menemukan tubuh Tangmo mengalami 26 luka (autopsi ke dua menyatakan hanya ada 22 luka) di antara paha dan pergelangan kakinya. Luka dalam terbesar di bagian paha kanannya berukuran lebar 7 sentimeter, panjang 26 cm dan kedalaman 1,5-4,5 cm, luka inilah yang membuat dia tidak bisa berenang, meskipun dia adalah seorang perenang yang handal seperti yang sudah diklaim oleh Ibu Tangmo, Panida Siriyuthayothin. Kepolisian mengatakan luka di pahanya itu cocok dengan dimensi bilah baling-baling speedboat. Polisi tidak menemukan adanya jejak penyerangan lain di tubuhnya seperti yang telah diberitakan oleh media yang menyebutkan tragedi kematiannya menghantam dunia begitu keras sehingga orang-orang tidak percaya seseorang yang spesial seperti Tangmo Nida yang banyak dicintai oleh warga negara Thailand dia bisa meninggal begitu cepat dan mendadak seperti kecelakaan di speed boat. Untuk alasan ini khususnya tampaknya teori konspirasi muncul tentang kematiannya diduga adanya “pembunuhan atas hasrat seksual yang ditolak oleh sang aktris Tangmo yang mengakibatkan nyawanya melayang di malam yang tragis itu”.

Mayjen Pol Paisan Wongwacharamongkol, komandan polisi Nonthaburi mengajukan tuntutan atas pelanggaran hukum terhadap keenam orang sehubungan dengan tenggelamnya aktris "Tangmo Nida", kecerobohan yang menyebabkan kematian, memberikan pernyataan palsu dan menyembunyikan barang bukti termasuk pemufakatan jahat yang telah disepakati. Berikut ringkasan dakwaan yang diajukan terhadap 5 orang tersangka, ditambah 1 pria yang diduga mereka konsultasikan tentang cara berbohong kepada polisi tentang apa yang terjadi di kapal speed boat pada malam kejadian itu, sebagai berikut:

1. Por “Tanuphat Lertthaweewit” (pemilik speed boat) didakwa dengan:

   - kecerobohan yang menyebabkan kematian (10 tahun penjara + denda hingga 200.000 bhat);

   - mengemudi perahu tanpa izin;

   - menjatuhkan/membuang sampah/benda ke sungai;

   - memberikan pernyataan palsu;

   - mengemudi kapal dengan izin registrasi kapal yang sudah kadaluwarsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline