Lihat ke Halaman Asli

Revellina Az Zahra

Penggemar buku Tere Liye

Pionering

Diperbarui: 25 Agustus 2023   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam Pondok Pesantren Al-Nahdlah ada salah satu ekstrakulikuler yang bernama latihan khusus, atau biasa disebut latsus. Cabang dari Ekstrakulikuler Latsus ada berbagai macam salah satunya adalah pionering.

Pionering merupakan karya seni yang dalam prakteknya dilakukan dengan membuang toya yang di ikat ikat dengan simpul tertentu. Dalam rangka menyambut hari pramuka dan hari kemerdekaan Indonesia, santriwan dan santriwati Al-Nahdlah biasanya membuat kreasi pionering dengan berbagai macam bentuk, sehingga kegiatan ini menjadi sangat menarik untuk ditonton.

Seperti tahun 2023 ini santri Al-Nahdlah membuat tiang bendera menggunakan teknik pionering bersama-sama. Tongkat yang digunakan sangat banyak, begitu juga talinya. Tiang bendera pionering ini terdiri dari kaki tiga dan kaki empat yang disatukan, juga ada toya yang dibentuk persegi empat.

Setelah bentuknya jadi, kemudian dihias dan dipasang oleh berbagai macam bendera, lalu dipajang ditengah lapangan. Umumnya pionering dilakukan secara berkelompok yang masing-masing kelompoknya di isi 3 sampai dengan 4 orang.

Perbedaan simpul dan banyaknya toya ternyata berpengaruh pada bentuk yang dihasilkan namun perbedaan-perbedaan itu yang membuat orang banyak tertarik oleh pionering, karena bisa di kreasikan sesuai kreativitas kita sendiri. 

Pionering juga dapat digunakan untuk media ekspresi diri, media pengembangan bakat, dan media pengembangan kreativitas diri. Pionering apabila sudah dijadikan suatu ajang perlombaan dapat mengembangkan kecepatan dan ketangkasan, apalagi pionering yang beragam itu tidak hanya dapat dilakukan perseorangan, tetapi juga melibatkan banyak orang yang saling bekerjasama. Rasa kebersamaan dapat pula terpupuk dengan membuat pionering bersama, dan keberhasilan dapat memberikan rasa puas bagi pembuatnya dan yang melihat.

Dengan adanya pionering ini memberikan inspirasi pada santri bahwa toya bisa digunakan untuk bermacam keperluan dan menjadi solusi dalam keadaan darurat, bahkan ketika dirangkai mempunyai nilai seni yang tinggi.

-Revellina Az Zahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline