Lihat ke Halaman Asli

Ony Jamhari

TERVERIFIKASI

Tiga Jam di Kota Tua, Jakarta

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407837419603616130

Dua hari menjelang hari Lebaran bulan lalu saya sempatkan untuk pergi ke Kota Tua, Jakarta. Rasanya tidak pernah bosan untuk berkunjung ke tempat ini apalagi kalau sudah lelah pergi ke mall. Terlebih lagi pada saat itu Jakarta sangat lenggang ditinggal oleh warganya untuk pulang mudik. Inilah waktu terbaik untuk menikmati Jakarta. Seorang teman kuliah yang sudah lama tidak bertemu mengajak saya untuk sekali lagi menikmati Wisata  Kota Tua Jakarta.

[caption id="attachment_352507" align="aligncenter" width="630" caption="Suasana Jakarta Menjelang Lebaran "][/caption]

Selama kurang lebih 30 menit kami mulai menyusuri jalan dari bundaran Hotel Indonesia melintasi Monas dan Glodok, sebelum sampai ke Taman Fatahillah. Taman Fatahillah merupakan pusat dari wisata Kota Tua, Jakarta. Tempat ini pernah menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda. Tidak sulit untuk mendapatkan tempat parkir kala itu. Banyak mobil berplat nomor dari luar Jakarta yang datang pada hari tersebut. Sama seperti saya mereka juga ingin melihat Kota Tua, salah satu peninggalan sejarah yang masih dapat disaksikan di Ibu Kota Jakarta.

Sudah ada banyak orang ketika kami berada di Taman Fatahillah. Taman ini dikelilingi oleh banyak museum seperti Museum Jakarta, Museum Wayang, dan juga beberapa peninggalan sejarah lainnya. Tahun lalu saya sempatkan masuk ke museum-museum tersebut tetapi kali ini saya hanya berjalan-jalan di sekitar taman saja tepatnya di depan Museum Jakarta. Tidak seperti tahun sebelumnya sepertinya tempat ini mengalami banyak perubahan. Setidaknya lebih bersih terawat, dan asri.

1407837064200739463

Berfoto Bersama Ondel-Ondel di Taman Fatahillah
Selain itu para pedagang juga tidak agresif menawarkan dagangannya. Berdasarkan informasi dari teman saya sekarang semuanya diatur. Tidak hanya para pedagang tetapi juga para pengunjung yang harus lebih memperhatikan kebersihan dan kenyamanan taman wisata. Memang benar adanya, kekalahan tempat pariwisata Indonesia dengan di luar negeri adalah kurangnya semua pihak menjaga kebersihan dan merawat tempat wisata tersebut. Perlu pengawasan yang lebih baik untuk membuat tempat pariwisata yang lebih nyaman dan aman.

Di tempat ini ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain  Anda bisa menyewa sepeda ‘ontel’seharga Rp. 20,000 per tiga puluh menit untuk berkeliling taman, berfoto bersama beberapa ‘tokoh’ yang mengunakan seragam bertema kebangsaan (dengan membayar mereka ketika sudah selesai) maupun berjalan-jalan melihat barang kerajinan. Banyak hasil kerajinan industri kecil menengah yang dapat kami temukan di sini.

[caption id="attachment_352504" align="alignnone" width="630" caption="Berkeliling Kota Tua Dengan Sepeda "]

14078371171735235174

[/caption]

Ketika kami berada di sekitar taman pada saat itu sedang digelar atraksi kesenian tradisional Jathilan. Banyak masyarakat yang menyaksikan atraksi tersebut dan sesekali mereka berteriak ketika beberapa pemain Jathilan melakukan aksi yang membahayakan. Selain kegiatan di atas Anda juga dapat menikmati wisata kuliner di sini. Ada banyak café dan juga penjual makanan dan minuman tradisional seperti kerak telor, pecel, dawet dan lain-lain.  Karena masih bulan puasa kamipun tidak sempat mencicipi makanan tersebut.

[caption id="attachment_352506" align="alignnone" width="630" caption="Kerak Telor Khas Jakarta "]

1407837185273560781

[/caption]

Kurang lebih tiga jam kami berada di Taman Fatahillah. Walaupun tidak lama, kami dapat belajar dan mengenang kembali sejarah bangsa Indonesia. Sudah sepantasnya kita menjaga dan melestarikan tempat budaya ini.

(Daejeon, 12 Agustus 2014, FB Page: Travel with Ony Jamhari)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline