Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
Itulah beberapa lirik dari lagu Sajojo yang berasal dari Papua. Empat orang mahasiswa Indonesia menyanyi dan menarik Sajojo di depan kurang lebih 200 mahasiswa, dosen, staff dan tamu dari 35 negara dalam acara SolBridge Culture Day 2014 yang berlangsung di SolBridge International School of Business, Daejeon, Korea Selatan pada hari Jumat, 7 November 2014. Sebelumnya 12 mahasiswa Indonesia dan Malaysia bermain Angklung dengan membawakan lagu Yamko Rambe Yamko.
[caption id="attachment_374127" align="aligncenter" width="441" caption="Tarian Sajojo oleh Mahasiswa Indonesia di SolBridge "][/caption]
SolBridge Culture Day adalah acara tahunan yang diselenggarakan untuk merayakan ‘Diversity’ di sekolah bisnis yang 80% siswa, staf, dan dosennya bukan berasal dari Korea Selatan. Saat ini ada kurang lebih 800 mahasiswa di kampus ini dan mereka berasal dari 35 negara. Tema yang diusung oleh SolBridge Student Council sebagai penyelenggara acara ini adalah “Wanderlust” keinginan untuk menjelajah dunia.
Dalam acara ini semua mahasiswa ingin tampil ‘all out’ dengan menunjukkan kebudayaan masing-masing. Tidaklah mengherankan jika persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Ega Reyhan, mahasiswa Indonesia yang menjadi koordinator tim Indonesia mengatakan bahwa mereka berlatih intensif selama kurang lebih dua minggu. Namun demikian, sebelumnya semua sudah harus latihan sendiri-sendiri.
[caption id="attachment_374128" align="aligncenter" width="630" caption="Tim Angklung Indonesia di SolBridge "]
[/caption]
Sebelum acara dimulai terlebih dahulu diadakan Food Festival. Ada tujuh negara yang ikut dalam acara ini yaitu Viet Nam, Korea Selatan, Norwegia, Kazakhstan, Jerman, China, Uzbekistan dan Rusia. Semua pengunjung dapat mencicipi semua makanan di stand-stand ketujuh negara tersebut. Kebanyakan dari mereka merasa senang karena bisa tahu dan merasakan makanan tradisional dari negara-negara tersebut.
[caption id="attachment_374130" align="aligncenter" width="630" caption="Food Festival "]
[/caption]
Acara SolBridge Culture Day baru dimulai pada pukul 18:00. Acara pertama adalah sambutan dari Stephany Yanac sebagai President, SolBridge Student Council. Dalam sambuatannya mahasiswi yang berasal dari Peru ini mengatakan bahwa Our Diversity Make Us One. Dia berpesan bahwa dengan perbedaan ini harusnya kita bisa saling menghormati dan belajar satu dengan lainnya.
[caption id="attachment_374129" align="aligncenter" width="630" caption="Stephany Yanac, President, SolBridge Student Council "]
[/caption]
Acara selanjutnya adalah pentas seni. Ada 10 tim dari 10 negara yaitu Korea Selatan, China, Viet Nam, Kazakhstan, Uzbekistan, Rusia, Thailand, Japan, Kyrgyzstan, dan Indonesia serta 2 Unit Kegiatan Mahasiswa Taekwondo dan Music Club. Tim Indonesia sendiri berada di urutan ke lima. Tahun ini mereka menampilkan Tari Sajojo dan musik Angklung. Pada tahun sebelumnya mereka Menari Lilin dan Bermain Angklung.
Tepuk tangan dan sambutan meriah langsung bergema di aula SolBridge ketika mahasiswa Indonesia selesai memainkan Angklung. Penampilan tim Indonesia memang selalu ditunggu-tunggu. Setiap tahun selalu ada yang berbeda dari penampilan tim Indonesia. Tahun ini tim Indonesia sengaja mengambil tema Papua karena mereka ingin menunjukkan bahwa Indonesia sangat luas.
[caption id="attachment_374133" align="aligncenter" width="630" caption="Penampilan Tim Korea Selatan "]
[/caption]
Presiden John. E. Endicott, Vice Chancellor, SolBridge International School of Business yang menggunakan baju Kilt dari Scotlandia dalam sambutan akhirnya mengatakan bahwa saat ini dunia pendidikan menjadi global. Sangat penting bagi setiap mahasiswa belajar budaya lain karena setelah lulus mereka sudah siap dengan perbedaan budaya. Kegiatan Culture Day yang sudah dimulai sejak tahun 2007 menjadi ajang yang selalu ditunggu-tunggu oleh keluarga besar SolBridge karena bisa menyatukan segala budaya dari berbagai dunia.
[caption id="attachment_374132" align="aligncenter" width="630" caption="Parade Pakaian Traditional "]
[/caption]
Pentas seni selama tiga jam ini ditutup dengan parade pakaian tradisional dari 35 negara yang diperagakan oleh siswa, dosen, dan staf SolBridge.
Photo by: SolBridge and Billy Surya
(Daejeon, 10 November 2014, My journal: Travel with Ony Jamhari)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H