Lihat ke Halaman Asli

Ony Jamhari

TERVERIFIKASI

Indahnya “Lentera-Lentera” di Sungai Cheonggyecheon, Seoul

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1416384682776143855

Musim dingin baru saja memasuki Korea. Suhu udara tiba-tiba turun dratis dalam minggu ini. Bahkan di beberapa kota di Korea suhu udara bisa mencapai minus derajat. Musim dingin kali ini datang terasa lebih cepat. Walaupun salju belum turun dengan lebat namun minggu lalu di Seoul sudah turun salju. Dengan udara yang semakin dingin ini tidak berarti bahwa kita harus tinggal di rumah saja.

[caption id="attachment_376552" align="aligncenter" width="630" caption="Seoul Lantern Festival 2014"][/caption]

Minggu lalu saya sempatkan untuk berkunjung ke Kota Seoul untuk melihat Parade Pikachu dan juga Seoul Lantern Festival. Dua kegiatan ini menjadi dua kegiatan besar di Kota Seoul. Kota berpenduduk kurang lebih 15 juta jiwa ini selalu menggelar acara yang menarik setiap bulan. Penduduk atau turis yang datang seakan dimanja dengan kegiatan-kegiatan ini.

Seoul Lantern Festival merupakan ajang terbesar tahunan di Kota Seoul. Penyelenggara acara ini adalah Seoul Tourism Organization yang disponsori oleh pemerintah daerah Kota Seoul. Sejak dimulainya kegiatan ini pada tahun 2009, jutaan orang sudah berkunjung ke sini dan menikmati keindahan lampion-lampion ini. Lentera-lentera ini tidak saja dibuat oleh artis Korea tetapi juga beberapa artis internasional. Tahun ini festival diadakan dari tanggal 7-23 November 2014.

[caption id="attachment_376553" align="aligncenter" width="630" caption="Beberapa Karakter dalam Seoul Lantern Festival 2014"]

1416384744662696553

[/caption]

Waktu menunjukkan pukul enam sore ketika saya sampai di Sungai Cheonggyecheon tempat diadakannya acara ini. Sungai Cheonggyechon yang terletak di tengah-tengah Kota Seoul ini menjadi simbol bagaimana Korea bisa menjaga lingkungan dengan baik. Meskipun sungai ini berada di tengah kota, sungai ini sangat bersih dan tidak bau. Sungai Cheonggyechon bahkan dijadikan pusat studi oleh beberapa negara untuk membangun sungai di tengah kota yang indah.

Matahari baru saja terbenar dan lampu-lampu dari gedung pencakar langit mulai menyala. Suhu udara pada hari Sabtu, 15 November mencapai 2 derajat. Semua orang memakai baju tebal tidak terkecuali anak-anak. Sesampainya di sana saya ingin segera menyusuri sungai Cheonggyecheon di mana di tengah-tengahnya terpasang beberapa lampion. Ternyata sangat sulit untuk masuk ke lokasi karena banyaknya pengunjung pada hari tersebut.

[caption id="attachment_376554" align="aligncenter" width="630" caption="Lampion Panda dari China "]

1416384820906902389

[/caption]

Cuaca yang dingin seakan tidak menyurutkan orang-orang ini untuk menikmati keindahan lentera-lentera ini. Saya perlu waktu sekitar satu jam untuk mengantri sebelum dapat masuk ke lokasi. Ketika masuk ke sungai, saya disambut oleh gemerlapnya lampu-lampu lampion. Ternyata lampion-lampion ini jumlahnya ratusan dan membentang sepanjang dua kilometer. Saya pun kemudian mulai menyusuri sungai.

Lampion-lampion ini bentuknya sangat bermacam-macam. Ada ikan, pengawal kerajaan, rumah Korea, robot, dan berbagai karakter. Di setiap lampion ada keterangan siapa pembuat lampion dan pesan apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Selain dapat menikmati keindahan lampion-lampion pengunjung pun bisa belajar mengenai banyak sejarah tentang tokoh dan karakter yang digambarkan dalam lampion-lampion tersebut.

[caption id="attachment_376555" align="aligncenter" width="630" caption="Karakter Korea di Seoul Lantern Festival 2014 "]

14163848631533199093

[/caption]

Beberapa perusahaan dari Korea dan negara lain juga ikut berpartisipasi dalam membuat lampion-lampion tersebut. Salah satunya adalah Amore Pacific, perusahaan kosmetik paling besar di Korea Selatan dan juga Filipina dengan mempromosikan wisata mereka It’s more fun in the Philippines. Saya berharap sebenarnya bahwa akan ada perwakilan Indonesia dalam ajang ini.

Para pengunjung tidak hanya dapat memfoto lampion-lampion tetapi juga dapat ikut aktif dalam membuat lampion-lampion. Beberapa stand khusus tersedia bagi siapa saja untuk belajar membuat lampion. Saya mengamati bahwa saat ini industri pariwisata Korea lebih menekankan kepada “Experimental Tourism” dalam artian pengunjung tidak hanya saja berkunjung tetapi juga dapat melakukan kegiatan seperti membuat lampion tersebut. Hasil membuat lampion tersebut kemudian dibawa pulang dan menjadi cinderamata.

[caption id="attachment_376557" align="aligncenter" width="510" caption="Illummination, Seoul Lantern Festival 2014 "]

1416385197365828720

[/caption]

Selain itu kebanyakan festival di Korea Selatan diadakan secara gratis. Kita tidak perlu membayar untuk menyaksikan festival-festival di sini. Kalaupun membayar biasanya harganya sangat murah. Yang tidak kalah penting juga adalah pengunjung yang datang sangat tertib sehingga siapa saja merasa nyaman menikmati acara. Saya dapat merasakan keseriusan Korea dalam mempromosikan industri pariwisatanya ke dunia internasional.

Tidak terasa sudah lebih satu jam saya menyusuri sungai Cheonggyecheon. Dalam perjalanan tersebut saya bertemu dan berdiskusi dengan beberapa turis dari luar Korea. Mereka sangat kagum bagaimana Korea bisa membuat Sungai Cheonggyecheon dan menjadikannya sebagai tempat pariwisata dan bahkan menjadi icon di Kota Seoul saat ini. Saya sempatkan untuk berfoto di depan air tenjung Sungai Cheonggyechon sebelum kembali ke Daejeon.

(Selamat menyambut Musim Dingin: Seoul, 19 November 2014, My Travel Journal: Travel with Ony Jamhari)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline