Lihat ke Halaman Asli

Only Saputri Wijayanti

Mahasiswa Sosiologi

Culture Social

Diperbarui: 10 September 2023   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, budaya (culture) diartikan sebagai ; pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang biasanya mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi (tradition). Dalam hal ini tradisi diartikan sebagai kebiasaan masyarakat yang tampak. Dengan demikian kebudayaan dapat di artikan sebagai keseluruhan system, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia (Koentjaraningrat, 2002). Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan yaitu mengolah tanah atau bertani, dari asal arti tersebut kata culture diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah atau merubah alam (Soekanto, Soerjono, 1982). 

Seorang antropolog Inggris Edward B. Taylor (1832-1917) mengatakan bahwa kultur adalah keseluruhan yang kompleks termasuk di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat dan segala kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai seorang anggota masyarakat. Menurut (Geertz, Clifford, 1973) mendefinisikan kultur sebagai "pola-pola berarti yang diciptakan oleh manusia dalam mengorganisasi makna dalam kehidupan sosialnya." Bagi Geertz, kultur sosial adalah sistem simbolik yang digunakan manusia untuk memberikan makna pada pengalaman mereka. Kemudian (Malinowski, Bronislaw, 1960) menganggap kultur sosial sebagai "warisan kolektif" yang mencakup kepercayaan, nilai, dan praktik-praktik yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Bagi Malinowski, kultur sosial adalah cara manusia mengatasi kebutuhan-kebutuhan mereka dalam lingkungan sosial. Sedangkan Max Weber menghubungkan kultur sosial dengan agama dan nilai-nilai. Menurutnya, kultur sosial mencakup ide-ide, keyakinan, dan norma-norma yang membentuk perilaku individu dan masyarakat. 

Menurut koenjtaraningrat berpendapat bahwa unsur kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu pertama sebagai suatu ide, gagasan, nilai-nilai norma-norma peraturan dan sebagainya, kedua sebagai suatu aktifitas kelakuan berpola dari manusia dalam sebuah komunitas masyarakat, ketiga benda-benda hasil karya manusia.

 

Salah satu aspek yang penting dari kultur sosial adalah norma social. Norma-norma ini adalah aturan tidak tertulis yang mengatur perilaku individu didalam masyarakat. Mereka dapat berubah dari satu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya dan memainkan peran penting dalam menjaga kohesi sosial. Selain itu, bahasa juga merupakan komponen utama dari kultur sosial. Bahasa adalah alat utama untuk berkomunikasi dan juga mencerminkan nilai-nilai dan identitas suatu kelompok. Perbedaan bahasa antara kelompok-kelompok masyarakat dapat menciptakan batasan-batasan sosial dan budaya yang mempengaruhi bagaimana individu berinteraksi satu sama lain.

file-20180403-189804-1lwafqo-64fc68f808a8b537741a7c62.jpg

Seni juga merupakan ekspresi budaya yang penting. Seni mencakup musik, seni rupa, tari, dan banyak bentuk kreativitas lainnya. Seni dapat mencerminkan cerita-cerita, nilai-nilai, dan pengalaman-pengalaman dari suatu kelompok masyarakat dan seringkali berperan dalam memelihara warisan budaya. Agama juga merupakan bagian integral dari kultur sosial.

a0000314-main-64fc69344addee16f2289642.jpg

 Agama memengaruhi moral, etika, dan sistem nilai yang dianut oleh masyarakat. Ia juga sering membentuk tradisi-tradisi dan upacara-upacara penting dalam kehidupan sehari-hari.

img-20220525-wa0020-64fc6b3e4addee61d7420aa2.jpg

Indonesia adalah negara dengan beragam agama, seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Kepercayaan Lainnya. Keberagaman ini menciptakan toleransi antaragama dan interaksi antar umat beragama. Setiap agama di Indonesia memiliki tradisi keagamaan yang khas, seperti shalat lima waktu dalam Islam, persembahyangan dalam Hinduisme, atau misa dalam Kristen. Tradisi ini menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline