Lihat ke Halaman Asli

Berwisata Sejarah ke Musium Mandala Bhakti

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13641412092131387479

[caption id="attachment_251094" align="alignnone" width="403" caption="Pemandu menjelaskan isi ruangan"][/caption] SEMARANG - KOMPASIANA, Minggu (24/3) pagi hari tampak puluhan anak-anak dan para pendamping yang terlihat di halaman parkir Musium Mandala Bhakti Semarang, yang sedang melakukan kegiatan. Pasalnya Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Mengajar Universitas Diponegoro mengadakan suatu kegiatan yang bertema "Wisata Edukasi" mengenal sejarah melalui musium. Untuk itu Mahasiswa Mengajar mengajak relawan dan anak-anak meteseh serta sambiroto untuk berwisata serta belajar mengenal sejarah pada zaman dahulu. Musium Mandala Bhakti merupakan tempat yang berada di sebelah barat Tugu Muda Semarang dengan berisikan peristiwa sejarah pada zaman belanda-jepang hingga peristiwa pertempuran 5 hari yang meninggalkan sejarah panjang. Selain itu terdapat beberapa foto peristiwa kota semarang pada zamannya, foto Dr.Karyadi yang kini namanya dinamakan untuk Rs.Karyadi, senjata perang, radio kuno, pakaian dinas dan masih banyak lainnya. "Kita mengadakan acara seperti ini agar anak-anak tau betapa pentingnya sejarah kita dan besarnya perjuangan para pahlawan memperjuangkan tanah air, seperti kata bung karno JasMerah Jangan sekali-kali Melupakan sejarah", kata koordinator Oky Harpanto. Musium yang berisikan 30 ruangan ini merupakan salah satu musium yang ada di kota semarang yang di bangun pada tahun 1930an. "Saya senang dengan kedatangan anak-anak dan saya sendiri sudah lama menjadi pemandu pengunjung yang datang kemari bahkan hampir ratusan yang datang setiap hari", kata Pak Gandung pemandu musium. Tidak hanya berwisata di Musium, anak-anak juga di ajak untuk bermani melatih ketangkasan dan kekompakan antar kelompok untuk sling bekerjasama agar menjadi anak yang tangkas dan cerdas. Seperti Memindahkan karet menggunakan sedotan secara estafet dan membentuk tali rafia sesuai kreasi mereka. Dengan begitu, cara kita untuk mendapatkan pengetahuan semakin mudah dengan adanya pemahaman diri dan belajar tidak selalu di rumah saja namun anak-anak perlu untuk melihat langsung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline