Tangerang Selatan --- Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Universitas Pamulang, melaksanakan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMKM) di MTs Darut Tafsir Al-Husaini pada tanggal 2-4 Mei 2023. Kegiatan PMKM yang dilakukan bertema "Pengenalan Figurative Language dalam Puisi".
Dikarenakan Yayasan Pondok Pesantren Daruttafsir Al-Husaini sangat berfokus pada program tahfizh yang telah dijalankan. Berbagai perbaikan dan pembenahan dilakukan di semua lini. Berbagai penghargaan atau pun prestasi telah berhasil mereka raih, yang semuanya tidak membuat mereka lupa dan berpangkutangan. Justru ini adalah pemicu semangat dan motivasi mereka untuk selalu melakukan hal yang terbaik bagi seluruh stakeholder mereka.
Atas dasar inilah, kami mahasiswa Universitas Pamulang program studi sastra Inggris melaksanakan kegiatan pengabdian kepada santri ataupun siswa yang duduk di kelas 8. Kami menemukan beberapa permasalahan terkait pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris, dimana para siswa sulit untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. Walau diketahui sebagian dari siswa Madrasah Tsanawiyah Daruttafsir Al-Husaini itu memiliki kreativitas dan kesenangan dalam bidang sastra. Oleh karenanya, kelompok kami akan melaksanakan kegiatan PMKM kali ini di lokasi tersebut menggunakan media pembelajaran buku puisi. Media buku puisi dipilih karena lebih menarik juga akan melibatkan langsung para siswa bukan hanya mereka mendengar apa yang kita ucapkan atau sampaikan, melainkan terlibat langsung didalam nya.
Figurative language atau bahasa kiasan dalam puisi adalah penggunaan kata-kata atau ungkapan yang tidak digunakan secara harfiah, namun memiliki kata-kata khusus yang ingin disampaikan oleh penulis. Penggunaan figurative language pada puisi dapat memperkaya makna, menghidupkan imajinasi, dan memperkuat efek emosional pada pembaca atau pendengar.
William Wordsworth (2015) berpendapat bahwa figurative language atau bahasa kiasan dalam sebuah puisi dapat membantu menyampaikan makna yang mendalam dan kompleks dengan cara yang lebih ringkas dan menarik. Ia menyebutkan bahwa figurative language atau bahasa kiasan adalah "language of imagination".
Brooks (2005) menenakankan betapa pentingnya analisis terhadap bahasa kiasan dalam memahami makna puisi keseluruhan. Karena tugas utama dalam perkembangan remaja adalah mengembangkan identitas diri yang terjadi melalui eksplorasi diri dan krisis identitas (Erikson, 1994). Pendidikan anak usia remaja harus diarahkan pada jarak antara kemampuan saat ini dan kemampuan potensial anak (Vygotsky, 1978). Dengan pandangan tersebut pendidik diberikan gambaran tentang pentingnya pendidikan anak usia remaja dalam mengembangkan keterampilan, kepribadian, dan kemampuan sosial yang disesuaikan dengan prinsip yang diterapkan.
1. Anak dilibatkan aktif dalam pembelajaran dan pengembangan dirinya
2. Anak mendapatkan dukungan sosial yang kuat dari lingkungan sekitarnya
3. Anak perlu diakui dan dihargai atas pencapaiannya