Lihat ke Halaman Asli

Hadi Putra

Pekerja

Satu Cerita Senja

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13753208771196190811

[caption id="attachment_257622" align="aligncenter" width="450" caption="www.flickr.com"][/caption] Langit senja yang tampak jingga dan hampir hilang ditelan kegelapan malam itu seperti berteriak padaku jika waktu sudah menjelang malam.  Seolah menyuruhku untuk memacu sepeda motorku agar lebih cepat sampai ditempat kita berjanji ketemu. "Masih 5 menit lagi," batinku. Lalu lintas yang padat saat pulang kerja seperti ini membuatku harus meliuk-liuk diantara kendaraan lain, bahkan tak jarang di klakson mobil dan motor lain karena mungkin aksiku terlalu ekstrim dan membahayakan. Biarlah, asal aku tidak terlambat. Kumasuki halaman rumah saat persis terdengar shalawat nabi dari dalamnya. Segera kuambil air wudhu yang diringi terdengarnya panggilan yang keras untuk segera bertemu. Lantas  kugerakkan kakiku memasuki rumah-Mu untuk segera memenuhi panggilan-Mu... Menunaikan shalat Maghrib. Berjamaah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline