Wilujeng enjing. Semangat pagi. Ohayo gozaimasu.
Riuh rendahnya Capres mencapres saat ini setelah diamati ternyata ada hal mendasar yang belum dilihat dari sudut pandang Kawruh Jawa.
Yaitu: harapan yang diangankan terhadap capres itu apakah bisa dipenuhi oleh capres itu? Ataukah jangan jangan yang sedang mencapreskan itu ternyata sedang memperjuangkan harapannya sendiri atas nama capres ?
Relawan menganggap capresnya manusia andalan, mampu membangun negara dan melanjutkan cita cita perjuangan leluhur dan para pendiri negara.
Tetapi yang belum pasti adalah apakah capres nya itu memang punya kemampuan intelektual spiritual plus mempunyai alat alat perang dan tekad yang kuat yang cukup untuk menyeberangi jembatan emas kemerdekaan ?
Menganggap capres yang ada sekarang mempunyai mutu yang sama dengan Presiden sekarang, tentu ada kesalahan mendasar karena yang capres belum teruji kemampuan dan tujuannya sedang yang sudah jadi Presiden sudah jelas bisa diteliti kemampuan dan kemauannya.
Semua menganggap bahwa Capresnya bisa meneruskan melanjutkan perjuangan. Apakah benar begitu, apakah capres ini juga tidak punya keinginan tersendiri? Atau jangan jangan malah dia hanya disetir oleh kanan kiri ? Atau jangan jangan dia hanya alat partai atau alat golongan, bukan punya tujuan pribadi yang mulia ? Atau jangan jangan dia tidak bertujuan Indonesia Raya, tetapi malah mengajak menghamba kepada bangsa lain karena alasan ideologi, politik atau ekonomi ?
Teliti sebelum membeli, banyak yang ditawarkan, belilah sesuai kemampuan, sebab setelah dibeli bisa jadi yang dibeli tadi tidak berdasarkan kadar emas 24 karat, atau malah ternyata sudah berkarat ?
Kalau sudah tahu kualitas capres nya secara intelektual dan spiritual maka bisa dipastikan apakah dia bisa menjaga Pantja Sila dan Republik Indonesia dan melanjutkan perjuangan Indonesia Raya Merdeka. Atau kalau ternyata tidak sehebat itu, branding apa yang akan dijalankan.
Akhirnya saya teringat sebuah lagu lama:
Buka dulu topengmu...
Nusantara Jaya dibangun 1400 tahun. Indonesia baru berumur 77 tahun. kita tidak sedang di warung kopi. Kita sedang membangun negeri.
Semoga semua mahluk bahagia. Semoga semua mendapat keberuntungan
Rahayu. Merdeka.
RMOI Patuladan 20230515