Di zaman millennium era digital dimana orang dapat mengakses informasi dengan bebas dan hampir tanpa ada yang dapat disembunyikan, ketidaktahuan adalah keniscayaan yang harus di hindari, apalagi memberikan komentar dengan miskin pengetahuan dan kaya rasa sok tahu.
Berikut ini pola pikir ndeso mengenai motivator :
1. Pintar ngomong doank
Banyak orang berpikir bahwa motivator adalah orang yang hanya bisa bicara tanpa dapat melakukan apa yang dia bicarakan. Pahaman tolol ini, berkembang di masyarakat. Begitu banyak professional public speaker atau yang keren dengan nama Motivator adalah orang yang berhasil di dunia bisnis. cek saja nama-nama seperti : Anthony Robbins, Tung Desem Waringin, Bob Sadino, Bong Chandra, Merry Riana dan Ongky Hojanto.
Kekeliruan pertama adalah berpikir bahwa motivator adalah orang yang "menjual kecap" atau "tukang obat" di pasar. Motivator sebetulnya adalah profesi seperti seorang guru akan tetapi menggunkan jalur informal untuk membagikan ilmunya.
2. Motivator hanya memotivasi
"Saya sudah punya motivasi, jadi ngak perlu ikut seminar motivasi. Hanya habisin duit" kira-kira begitu pola pikir ndeso yang berikutnya. Tahukan anda, bahwa life skill tidak pernah diajarkan dibangku pendidikan formal ?
Saya belajar, property, bisnis, digital marketing dari seminar yang diajarkan oleh para motivator. Penghasilan saya saat ini didapatkan dari hasil ikut seminar tersebut.
Kekeliruan kedua adalah orang menganggap Motivator hanya mengajarkan mengenai motivasi saja. Anda dapat belajar banyak hal yang dibutuhkan dan diperlukan untuk hidup dari Motivator, seperti : Bisnis, property, saham, reksadana, Digital Marketing, Cara mendidik anak, Cara belajar, Cara berpikir kreatif, Rahasia hidup sehat dan masih banyak hal menarik lainnya.
3. Motivator terbesar adalah diri anda
Ini juga tidak sepenuhnya benar. Pernahkan anda termotivasi saat melihat, membaca kisah hidup seseorang tokoh yang luar biasa ?