Lihat ke Halaman Asli

Ongky Hojanto

Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan

Mengetahui Tipe-tipe Audiens ll

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Training Public SpeakingSeminar Public SpeakingPublic Speaker

The Sniper

· Si egois ( The Sniper ) biasanya memulai dengan sebuah sikap permusuhan dan sinis terhadap Anda atau topik Anda.

·Mereka akan selalu menaruh perhatian dan mendengarkan apa yang Anda sampaikan, kemudian mencari kesempatanyang tepat untuk memberikan kritik /sekedar menunjukan keahlian mereka di ruangan itu

·Mereka mendapatkan perhatian yang lebih dari para audients yang lain dan dapat menggunakannya dengan baik untuk diskusi dimana analisa yang kritis menjadi hal yang penting

·Orang tipe ini wajib Anda waspadai dalam sesi tanya jawab.

Apabila ruangan Anda di penuhi dengan The Sniper :

Anda akan merasakann sebuah suasana yang penuh persaingan dan agresif ; setiap pribadi ingin menjadi pemenang dan mau menunjukan bahwa mereka lebih pintar di bandingkan dengan orang lain.  Persiapan yang mantap dan rasa percaya diri sangat penting dalam menghadapi orang-orang tipe ini

Bagaimana menangani The Sniper :

Tunjukan keahlian Anda – karena Anda berdiri sebagai pembicara diruangan tersebut tentunya dengan suatu alasan tertentu. Harus percaya diri,  Sniper hanya menjadi masalah bagi Anda jika Anda tidak percaya diri. Ingatlah, mereka sebetulnya hanya menginginkan jawaban dari pertanyaan yang mereka tanyakan. Salah satu cara terbaik untuk menghindari peluru sniper yang mengarah ke Anda  adalah melalui diskusi, sehingga jawaban yang ada bukan hanya dari sudut pAndang Anda saja tetapi Audiens juga.

The Snowman

·Tidak peduli berapa sering Anda berbicara kepada snowman (baik dalam seminar atau dalam keseharian), mereka tidak memberikan respon. Snowman adalah orang yang memiliki “penyakit” dalam bersosialisasi dan tidak berbicara sepanjang interaksi  tetapi mereka memahami apa yang pembicara lakukan.

·“Penyakit” ini datang dari ketakutan mereka untuk berbicara di hadapan orang lain, atau kurangnya rasa percaya diri atas pengetahuan mereka. Mereka berkeyakinan bahwa saat mereka menanyakan sebuah pertanyaan, maka orang lain akan berpikiran buruk terhadap mereka dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk tetap diam.

· Mereka secara pribadi sebetulnya ingin berhubungan dekat dengan pembicara, tetapi  dalam pikiran mereka pembicara terlihat sebagai sosok yang lebih penting dibandingkan dengan mereka. Sehingga muncul perasaan takut.

·Para Snowman biasanya ditemukan pada pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kemampuan teknik yang spesifik dimana kontak dengan orang lain tidak sering dilakukan.

Jika ruangan Anda di penuhi dengan Snowman :

Anda akan memperoleh kesulitan untuk memperoleh respon dari mereka – pertanyaan dan diskusi sangat sulit dilakukan.

Bagaimana menangani Snowman :

Kesalahan terbesar yang dapat Anda buat adalah mengabaikan para Snowman. Seperti yang saya pernah katakan diawal, adalah penting untuk memastikan bahwa semua audients memperoleh perhatian dari Anda. Lakukan ini dengan cara tersenyum para mereka, hampiri mereka, buatlah kontak mata.Ciptakan suasana yang hangat dan akrab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline