Lihat ke Halaman Asli

Ongki ardian

Mahasiswa

Titik Temu Sebuah Perpisahan

Diperbarui: 19 Juni 2021   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku: Diriku adalah sebuah titik hitam yang menjadi akhir dari kisah-kisah mu


Dia: Kenapa Tidak membuat garis baru untuk Memulai Lagii?
21 Oktober 2020


Aku: Entahlah mungkin diriku hanya bisa mencintai dirinya tanpa harus menbuat lembaran     baru yang belum tentu seperti dirinya. sehingga diriku hanya mau menjadi sebuah titik untuknya.


Dia: Lalu Hanya Sampai disana semuanya berakhir Ubah Titik iti Menjadi Beberapa Lalu gabungkan menjadi garis Yg akan menghubungkan Antara ko dan dia.


Aku: Aku tak sanggup untuk membuat lembaran-lembaran baru, karena dia adalah akhir dari segalanya dan tak akan perna tergantikan. Untuk saat ini aku hanya berharap semoga alam mempertemukan ku lagi dan dia.


Dia: Kan saya sudah bilang Buat titik yg bayak lalu gabungkan menjadi garis untuk mempertemukan lagi ko dengan dia Bukan diam. Berjuang iti dari yg terkecil hingga ko dapat membuat lembaran2 baru
Aku: Aku hanya bisa berharap alam mempertemukan kembali antara aku dan dia tampa adanya rekayasa dari aku dan dia.


Dia: Jangan terlalu berharap. Kau berharap setinggi langit lalu kau akan terluka sedalam lautan.


Aku: Bukannya aku berharap terlalu tinggi. Tapi aku hanya yakin bahwa dia akan kembali. Karena alam itu tau bahwasanya kembali yang sebenar-benarnya kembali untuk dia adalah kepadaku.

#titik hitam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline