Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Laten

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420460745712671921

[caption id="attachment_388723" align="aligncenter" width="300" caption="(ilustrasi: Sâmela Silva)"][/caption]

Penerbangan saya dari Jakarta ke Pekanbaru--dari dulu hingga sekarang--lama terbangnya tak pernah berubah. Tak pernah lebih dari 1 jam 25 menit.

Di kabin yang menyediakan layanan TV personal di tiap bangku, hampir tidak pernah ada film bisa saya selesaikan. Itu bukti lain bahwa waktu terbang tak pernah bertambah. Yang selalu berubah--bahkan terus bertambah lama--adalah waktu yang saya habiskan sejak di ruang tunggu, boarding hingga take-off.

Dari situ jelas. Di udara, hampir tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan oleh pilot. Bagaimanapun cuacanya. Yang bermasalah adalah di darat. Karena waktu tunggunya makin panjang. Saya kira persoalan di darat juga yang membuat film-film drama tentang AirAsia tak selesai-selesai diputar di televisi.

Salam duka saya untuk keluarga para korban. Penyebab musibah yang menimpa keluarga Anda tampaknya bukan karena pesawat jatuh. Tapi tentang bagaimana sebelum pesawat tersebut terbang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline