Lihat ke Halaman Asli

One Village One CEO

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Tim OVOC Evaluasi Implementasi SOP Budidaya Ayam Petelur di Pesantren Nurul Muhibbin Halong

Diperbarui: 16 Desember 2023   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengecekan SOP kandang ayam petelur (dok. pribadi)

Pada tanggal 21 November 2023, Dosen Ahli IPB Bidang Peternakan, Dr. Bramada Winiar Putra, S.Pt., M.Si, dan Dr. drh. Yudi, M.Si, melaksanakan Pendampingan dan Transfer Teknologi Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pada SOP yang telah diperbarui oleh mahasiswa peserta OVOC. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Tamu Pesantren Putera Nurul Muhibbin Halong dan dihadiri oleh Panitia OVOC IPB, Tim YABN, dan kelompok kerja (pokja) bidang peternakan.

Unit usaha peternakan pesantren sebelumnya telah memiliki SOP, namun belum dirutinkan karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, mahasiswa IPB membantu menyederhanakan SOP agar para pokja dapat memahaminya dan bisa menjalankannya. Bintoro selaku panitia OVOC, menyatakan, "Penulisan SOP sebaiknya urut alurnya, mulai dari persiapan kandang sebelum pullet datang, penanganan saat pullet datang, penyimpanan dan pemberian pakan, budidaya maggot untuk alternatif pakan, pencegahan dan penanganan penyakit, panen, dan pembersihan kandang dan peralatan."

Sesi diskusi (dok. pribadi)

Selain perbaikan SOP, mahasiswa mengajak pokja untuk melaksanakan SOP persiapan kandang, termasuk penyemprotan desinfektan sebelum dan setelah pullet datang. Pullet langsung diberi air gula sebagai tindakan pencegahan agar ayam tidak mengalami stres selama perjalanan. Dr. drh. Yudi menekankan pentingnya menanyakan rekam medis ayam sebelum dikirim, termasuk vaksin yang sudah diberikan, untuk memastikan kesehatan ayam yang akan dibeli.

Dalam evaluasi ini, mahasiswa juga membuat jadwal pemberian obat herbal (jamu) dan merutinkan pembersihan kotoran, paralon air, serta tempat pakan untuk mencegah penyakit. Rencananya, mahasiswa akan memberikan saran alternatif pakan berupa maggot untuk mengurangi biaya pakan. Dr. Bramada Winiar Putra, S.Pt., M.Si, menyatakan, "Jika pemberian maggot tidak melebihi 30%, maka pakan bisa dicampur antara pur dan maggot." Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi peternakan pesantren dan meningkatkan efisiensi serta kesehatan dalam budidaya ayam petelur.

Foto bersama peserta pendampingan (dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline