Lihat ke Halaman Asli

One Village One CEO

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Dorong Pertanian Berkelanjutan: Tim OVOC IPB Ikut Dampingi Kelompok Ekoriparian Perbanyakan Tanaman Buah

Diperbarui: 15 Desember 2023   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses cangkok tanaman (dokpri)

Pada Senin, 9 Oktober 2023, Tim OVOC IPB Desa Balida, khususnya komoditas bambu, telah berhasil melaksanakan program pendampingan "Teknik Budidaya Vegetatif Tanaman Buah dan Bambu" untuk anggota ekoriparian Desa Balida, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan. Program pendampingan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan anggota ekoriparian dalam memperbanyak tanaman buah dan bambu, sekaligus mendukung pengembangan wisata edukasi Pasar Budaya Racah Mampulang.

Pendampingan ini berfokus pada metode perbanyakan tanaman buah menggunakan teknik mencangkok dan stek batang maupun stek daun. Kegiatan ini diharapkan dapat memitigasi risiko kegagalan dan terserangnya penyakit tanaman, serta meningkatkan kesadaran tentang keberlanjutan ekosistem Sungai Nungkaran yang terdapat di Desa Balida.

Proses pengisian media tanam cangkok (dokpri)

Pak Abdur, Ketua kelompok Ekoriparian Desa Balida, menyampaikan bahwa pengembangan Taman Ekoriparian telah dimulai sejak Agustus 2023, dengan fokus pada agrowisata Pasar Budaya Racah Mampulang. Taman Ekoriparian ini menjadi aset penting untuk keberlanjutan ekosistem Sungai Nungkaran dan menyediakan potensi agrowisata yang dapat dijadikan daya tarik bagi wisatawan.

Salah satu anggota Ekoriparian menambahkan bahwa Desa Balida memiliki potensi bambu dan Sungai Nungkaran yang dapat dijadikan daya tarik wisata edukasi. Anggota Ekoriparian sendiri telah melakukan penanaman berbagai jenis bibit sebagai bagian dari perluasan wisata. Tujuan penanaman ini adalah menjaga ekosistem di Desa Balida dan memberikan wawasan kepada wisatawan terkait tanaman yang tumbuh di lokasi tersebut.

Hasil cangkok (dokpri)

Pendampingan ini memiliki dampak besar terhadap produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat lokal. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung sistem pertanian yang terintegrasi dengan wisata edukasi Pasar Budaya Racah Mampulang, menciptakan sinergi yang positif untuk keberlanjutan lingkungan di sekitar Sungai Nungkaran.

Pak Abdur menyampaikan terima kasih atas pengetahuan dan dukungan yang diberikan oleh Tim OVOC IPB. Dia menekankan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ekoriparian, terutama dalam konteks keberlanjutan wisata dan peningkatan keterampilan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline