Lihat ke Halaman Asli

One Village One CEO

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Harga Pupuk Mahal, Tim OVOC IPB Beri Solusi dengan Pembuatan Pupuk Organik Cair dan Padat

Diperbarui: 12 Desember 2023   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendampingan pembuatan pupuk organik cair (dokpri)

Bagok, 30 Oktober 2023 - Mahasiswa IPB University melalui program MBKM Sociopreneur One Village One CEO (OVOC) 2023 mengadakan pendampingan dan transfer teknologi untuk mengembangkan ekosistem bisnis pedesaan berbasis produk unggulan desa, dengan fokus pada budidaya padi sawah sesuai Good Agriculture Practice (GAP) di Desa Bagok, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah.

Salah satu masalah yang diungkapkan oleh masyarakat Desa Bagok adalah harga pupuk yang sangat mahal. "Harga pupuk sangat mahal, jadi kami lebih mementingkan kebutuhan sehari-hari, sehingga kami sangat mengandalkan alam untuk pengembangan padi" ujar salah satu petani di Desa Bagok.

Menanggapi permasalahan ini, tim OVOC IPB melakukan pendampingan mengenai pupuk organik untuk membantu masyarakat mengatasi kendala biaya pupuk. Acara ini dihadiri oleh 27 peserta, termasuk perangkat desa, Badan Penyuluh Pertanian (BPP), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan mahasiswa IPB University.

Proses pembuatan pupuk padat (dokpri)

Pendampingan ini melibatkan bapak Rusdi sebagai tenaga ahli yang bekerja sama dengan BPP. Bapak Rusdi memberikan penjelasan tentang pembuatan pupuk kandang yang bersifat cair dan padat. Masyarakat sangat antusias dan turut berpartisipasi dalam praktik langsung yang dipandu oleh bapak Rusdi. Dalam sesi tanya jawab, masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi dengan berdiskusi tentang aplikasi pupuk organik pada berbagai jenis tanaman. Bapak Rusdi menjelaskan bahwa pupuk cair ini dapat digunakan untuk tanaman pangan secara umum, tidak terbatas hanya pada padi. Manfaatnya adalah untuk menyuburkan tanaman dan membantu pertumbuhan.

Pendampingan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pupuk organik dapat diproduksi dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar mereka. Hal ini diharapkan mampu membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan memberikan alternatif yang ramah lingkungan serta lebih ekonomis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline