Balangan, 24 Oktober - Mahasiswa dari IPB University bersama dengan Tim Ahli melakukan kegiatan pendampingan dengan Ketua Badan Pengelola Usaha Pesantren (BPUP) dan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja MBKM One Village One CEO IPB University, yang diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober di Pesantren Putera Nurul Muhibbin Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Pendampingan dilakukan untuk menanggapi masalah kelembagaan yang meliputi seringnya pergantian SDM (bendahara) akibat keterlibatan santri dalam pengabdian, belum terlaksananya tujuan bisnis di semua sektor, belum optimalnya pelaksanaan aktivitas santri vokasi yang direncanakan, dan ketidakberlanjutan manajemen tata kelola di dalam BPUP. Bahroin Tampubolon, S.E., M.Si, sebagai narasumber, menyampaikan masukan dan saran perbaikan. Ia menyoroti pentingnya komitmen dan pelaksanaan menyeluruh dalam sebuah organisasi. Proses perbaikan dimulai dengan perubahan kebiasaan, identitas, sistem, dan hasil. Bahroin menekankan awal perubahan dengan langkah-langkah seperti membuat petunjuk yang jelas, menarik, mudah dipahami, dan memuaskan, serta pentingnya mendokumentasikan semua kegiatan dengan SOP terkait.
Penjelasan materi (dok. pribadi)
"Kerjakan apa yang kita tulis, tulis apa yang kita kerjakan," ujar Bahroin Tampubolon yang menegaskan pentingnya penerapan dan dokumentasi dalam mencapai perubahan yang berkelanjutan. Meskipun demikian, masukan dan saran tersebut belum sepenuhnya diterima oleh Ketua BPUP, Ustad Muhammad Ghazali, yang menyatakan, "Menurut kami, berkontribusi saja sudah penting, Pak."
Tim ahli, YABN, dan mahasiswa IPB berharap agar Ketua BPUP beserta jajaran pengurus pesantren dapat mengubah mindset mereka untuk meningkatkan kinerja pesantren, meskipun pada akhirnya mungkin tidak lagi bermitra dengan PT Adaro Indonesia.
Materi kelembagaan oleh Bahroin Tampubolon, S.E., M.Si (dok. pribadi)
