Lihat ke Halaman Asli

One Village One CEO

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

OVOC Berikan Pendampingan dan Transfer Teknologi Budidaya Ikan Patin di Desa Bangkiling Raya

Diperbarui: 9 November 2023   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendampingan dan transfer teknologi budidaya ikan patin di desa Bangkiling Raya (Dokpri)

Peserta MBKM Sociopreneur One Village One CEO 2023 dari IPB University yang bekerjasama dengan Adaro Foundation mengadakan pendampingan dan transfer teknologi komoditas Ikan Patin di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Desa Bangkiling Raya, Kalimantan Selatan. Kegiatan Pendampingan dan Transfer Teknologi dilakukan selama 2 hari (Rabu, 4/10/2023) dan (Kamis, 5/10/2023) dengan 2 tema yang berbeda. Pada hari pertama dilaksanakan pendampingan mengenai "Budidaya dan Analisis Usaha Perikanan" dan hari kedua mengenai "Good Manufacturing Practice dan Teknik Pengolahan Ikan". Kegiatan pelatihan pertama dihadiri oleh 28 peserta sedangkan pada pelatihan kedua terdiri atas 17 peserta meliputi perwakilan  PT Adaro Indonesia, Perangkat Desa, BPUP, POKJA serta masyarakat  Desa Bangkiling yang dilaksanakan di rumah kepala desa bangkiling raya.

Ikan patin (Pangasianodon hypophthalmus) merupakan jenis ikan air tawar yang digemari untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Budidaya ikan patin banyak dilakukan di kolam tanah, kolam terpal maupun kolam beton. Budidaya ikan patin cukup berkembang luas di Indonesia, karena mudah dibudidayakan dan diterima untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Demi mencapai hasil yang diinginkan, usaha budidaya patin perlu memperhatikan berbagai faktor, antara lain kualitas benih, manajemen pakan, manajemen kualitas air, manajemen kesehatan ikan, dan pencegahan penyakit yang ditunjang pencatatan atau dokumentasi yang baik. Kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk penyempurnaan  pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat bangkiling raya khususnya dalam kegiatan budidaya ikan patin dan penciptaan inovasi produk hilirisasi dari komoditas ikan patin.  

Pelatihan hari pertama (Dokpri)

Pada hari pertama (4/10) dijelaskan terkait budidaya komoditas ikan patin serta analisis usaha yang berpotensi di wilayah Kalimantan. Narasumber memberikan pemahaman tentang pembentukan bisnis budidaya yang  berkelanjutan mulai dari tahap pembenihan hingga tahap pemanenan dengan tujuan peningkatan produktivitas. Banyak saran yang disampaikan oleh narasumber yaitu Dr.eng. Safrina Dyah Hardiningtyas (Dosen IPB).

"Beberapa perbaikan yang mungkin bisa dikerjakan kedepannya adalah tentang pemberian pakan alternatif menggunakan keong dan dedak, pemberian probiotik, dan penerapan Standar Operasional Prosedur, serta biosecurity pada kolam" ucap Dr. Safrina.

Pelatihan hari kedua, pengolahan ikan patin (Dokpri)

Pada hari kedua (5/10) dilaksanakan kembali kegiatan pendampingan dengan tema "Good Manufacturing Practice (GMP) dan Teknik Pengolahan Ikan". Pendampingan GMP bertujuan untuk memastikan produk olahan ikan patin diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi dan aman dikonsumsi dengan meminimalisir resiko kontaminasi, kesalahan produksi, dan perubahan yang tidak diinginkan dalam produk.

"Adanya pelatihan terkait pengolahan ikan patin memberikan dampak yang baik bagi kami para ibu-ibu yang mau membuka usaha olahan ikan. Pelatihan ini memberikan pengetahuan baru mengenai pengolahan ikan patin yang sesuai dengan standar" ucap salah satu peserta.

Foto bersama pada pelatihan kedua bersama Dr.eng. Safrina Dyah Hardiningtyas (Dokpri)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline