Lihat ke Halaman Asli

One Village One CEO

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program One Village One CEO Fasilitasi Pendampingan Budidaya Padi di Desa Pangelak, Kalimantan Selatan

Diperbarui: 8 November 2023   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Dr. Ir. Ahmad Junaedi, M.Si dan petani padi Desa Pangelak (Dokpri)

Desa Pangelak (29/9) - Peserta program MBKM Sociopreneur One Village One CEO (OVOC) melaksanakan kegiatan Pendampingan dan Transfer Teknologi Pengembangan Komoditas Padi Sawah tahap kedua di Kantor Desa Pangelak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Pada pertemuan ini dibahas mengenai manajemen air pada lahan sawah, pengenalan padi varietas IPB 3S, dan teknologi IPB Prima. Kegiatan ini dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), perwakilan CSR program section PT. Adaro Indonesia, BUMDes, Ketua BPD, dan para petani Desa Pangelak, Desa Kinarum, dan Desa Kaong.

"Kombinasi antara kearifan lokal Desa Pangelak dan inovasi-inovasi dari program OVOC IPB melalui para mahasiswa akan mewujudkan sesuatu yang baik bagi Desa Pangelak ini, terutama untuk pengembangan komoditas Padi" tutur Pak Dwi dalam sambutannya mewakili CSR PT. Adaro Indonesia.

Pendampingan budidaya padi di Desa Pangelak (Dokpri)

Pendampingan tahap kedua ini menghadirkan dosen ahli dari Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB University, Dr. Ir. Ahmad Junaedi, MSi. sebagai narasumber. Bapak Junaedi menjelaskan terkait dengan teknik pengairan khususnya di lahan sawah tadah hujan, keunggulan-keunggulan padi varietas IPB 3S, dan konsep dari teknologi IPB Prima.

"Varietas padi IPB 3S merupakan salah satu varietas unggulan IPB. Varietas padi ini tahan terhadap penyakit tungro, blas, dan hawar daun, tahan rebah dengan tingkat kerontokan sedang, dan dapat tumbuh baik pada lahan tadah hujan 0-600 mdpl" ucap Pak Ahmad Junaedi. Deskripsi padi varietas IPB 3S tersebut dinilai cocok untuk dibudidayakan di lahan Desa Pangelak yang memiliki produktivitas relatif rendah. Varietas padi IPB 3S ini diharapkan mampu mendongkrak peningkatan produktivitas padi di Desa Pangelak karena mempunyai potensi produksi hingga 11,23 ton/ha GKG.

Observasi lapang kelahan sawah milik petani (Dokpri)

Bapak Ahmad Junaedi juga melakukan observasi langsung ke lahan sawah milik petani Desa Pangelak. Beberapa hal yang dilihat adalah kondisi lahan, sistem pengairan, dan teknik penanaman yang digunakan. Beberapa kendala yang dialami petani adalah tentang pengairan, yang mana para petani menggunakan sistem tadah hujan namun saat ini sedang mengalami musim kemarau berlebihan sehingga di bulan september ini belum ada hujan yang menjadi harapan petani untuk mengairi lahan sawah. Irigasi yang berada di Desa Pangelak masih dalam proses pembangunan sehingga masyarakat masih mencari solusi sementara sembari menunggu pembangunan irigasi persawahan selesai dibangun.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline