Desa Tameran memiliki potensi olahan sagu yang cukup baik, yang mana di Desa Tameran terdapat Kelompok Wanita Tani yang bergerak dibidang produksi olahan sagu. Kelompok Wanita Tani (KWT) tersebut bernama Kelompok Sobirin Bengkalis. Kelompok Sobirin terbagi menjadi beberapa anggota tim dalam mengolah berbagai produk turunan sagu seperti beras sagu, mie sagu, tepung sagu, sagu rendang, sagu lemak, kue sagu, dan kembang loyang sagu.
Melihat produksi yang cukup baik di Desa Tameran, Tim OVOC Tameran mencoba bekerja sama dengan Ibu-Ibu Kelompok Sobirin terkhususnya tim Ibu-Ibu pengolah Mie Sagu untuk berinovasi dalam mengembangkan produk mie sagu.
Tim OVOC Tameran bersama dengan Kelompok Sobirin membuat inovasi baru yaitu membuat Pop Mie Sagu yang dilaksanakan pada tanggal 28 sampai 31 Oktober 2022. Proses pembuatan Pop Mie sagu cukup lama karena perlu pengeringan mie sagu terlebih dahulu, serta menemukan komposisi bumbu yang cocok untuk Pop Mie Sagu. Pembuatan Bumbu Pop Mie sagu dibutuhkan takaran yang cocok untuk setiap komposisi yang diberikan. Selama kurang lebih 2 hari dibutuhkan beberapa percobaan untuk membuat bumbu yang cocok untuk Pop Mie sagu.
Bumbu yang dipilih memiliki rasa rempah-rempahan yang khas. Pop Mie Sagu lebih mudah dikonsumsi karena proses memasaknya lebih instan dibandingkan mie sagu yang dibuat sebelumnya. Selain itu, Pop Mie Sagu juga lebih tahan lama sehingga Ibu-Ibu pengolah Mie sagu tidak perlu khawatir jika Mie sagu mereka rusak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H