Olahan laut menjadi salah satu komoditas unggulan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Melalui program One Village One CEO (OVOC) mahasiswa berkesempatan melakukan observasi potensi komoditas unggulan tersebut.
Desa Kedungrejo ini memiliki banyak potensi laut yang sangat melimpah. Memasuki minggu 4, tim banyuwangi 3 mengunjungi produk olahan yang ada di kecamatan Muncar salah satunya yaitu produk olahan Terasi Goreng milik Bu Hasanah.
Tim mengindentifikasi dan mensurvei beberapa hal mengenai awal berdirinya usaha Terasi Goreng, bahan baku yang dipakai, serta kendala yang dialami dalam proses produksi.
Menurut Bu Hasanah, usaha terasi goreng memiliki potensi yang baik untuk dijadikan usaha. Karena selama ini terasi hanya dijual secara mentah, dalam artian ketika orang membeli terasi harus di goreng atau di olah terlebih dahulu sebelum digunakan. Namun, dengan adanya inovasi menjual terasi goreng yang sudah siap guna, ini menjadi nilai tambah bagi produk terasi.
Berawal dengan mencoba membuat terasi goreng yang dibagikan ke tetangga rumahnya untuk mencari kritik dan saran sebelum mulai memasarkannya. Kemudian ketika sudah mencapai titik sempurna dari produk terasi goreng tersebut akhirnya, Ibu Hasanah mulai memasarkan produknya dan mulai bekerjasama dengan beberapa toko oleh-oleh.
Akhirnya Ibu Hasanah mewujudkan saran tersebut dan ternyata hasilnya disukai oleh masyarakat sekitar. Oelah karena itu, hingga saat ini Ibu Hasanah melanjutkan membuat produk berupa kerupuk cumi dan manambah inovasi kembali dengan membuat cumi asin dalam bentuk kemasan yang sudah di vacum sehingga bisa tahan lama.
Saat ini masalah utama yang dimiliki Ibu Hasanah adalah dibagian pemasaran. Produk Ibu Hasanah saat ini masih dipasarkan melalui keluarga dan dari orang ke orang, serta beberapa toko oleh-oleh, belum mencoba menggunakan toko online yang pada dasarnya memiliki potensi yang tinggi.
Kendalanya untuk saat ini Ibu Hasanah belum bisa mengelola toko online sendiri karena belum begitu paham dan berbagi kesibukan dengan produksi produk beliau.
Karena produksi terasi goreng dilakukan beberapa bulan sekali, mahasiswa belum bisa melihat dan membantu proses produksi dari terasi goreng tersebut. Namun untuk produksi sendiri Ibu Hasanah biasanya dibantu oleh 10 orang karyawan sekaligus kelompok usaha ini.
Setelah berbincang kami pun memberi peluang untuk usaha Ibu Hasanah untuk kami banttu membuatkan toko online di shopee sebagai bentuk media pemasaran untuk produk UMKM tersebut.