Lihat ke Halaman Asli

One Village One CEO

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Penggunaan Azolla Pinata sebagai Pakan Alternatif dalam Budidaya Ikan Nila

Diperbarui: 30 September 2022   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Mengenal Azolla Pinata, Azolla merupakan jenis tanaman paku air yang dapat ditemukan mengambang di lahan tergenang air atau persawahan. Tanaman ini memiliki kandungan gizi yang cukup baik untuk pertumbuhan ikan agar cepat besar. Tanaman Azolla memiliki ciri daun yang berukuran kecil, berwarna hijau, saling bertumpuk. Biasanya tanaman air ini melakukan simbiosis mutualisme dengan mikroorganisme Anabaena Azolla. 

Mahasiswa IPB University yang melakukan salah satu program Merdeka Belajar kampus merdeka (MBKM) yaitu One Village One CEO (OVOC) bersama para pemuda Kelompok Tani JSN Cengkir Gading di Desa Sawahan, Kec. Ngemplak, Kab. Boyolali melakukan budidaya ikan nila menggunakan tumbuhan Azolla Pinata sebagai alternatif pakan alami untuk ikan nila yang mereka budidayakan.

Menurut pemaparan bendahara KTI, mas Ardi Gunawan "selain berfungsi sebagai pakan alternatif alami untuk ikan nila, azolla digunakan untuk menekan biaya dalam pembelian pakan (Pelet), serta untuk menjaga paparan sinar matahari agar tidak masuk terlalu banyak kedalam bak budidaya ikan nila".

Bagaimana pemberian Azolla dalam budidaya nila oleh pemuda KTI? Para Pemuda KTI mulai memberikan Azolla pada bak ikan nila yang sudah berumur 1 bulan. Jenis Azolla yang mereka berikan pada awalnya merupakan Azolla basah. Setelah 2 minggu, Azolla terus berkembang biak dan terkadang memenuhi permukaan air pada bak budidaya. 

Namun, hal tersebut mereka atasi dengan memberikan Azolla sebagai pakan bebek yang ada pada peternakan mereka. Kandungan karbohidrat dan lemak pada Azolla sangat rendah. Komposisi nutrisinya membuat Azolla sangat efisien dan efektif sebagai pakan ikan dan ternak. Ikan dan ternak dengan mudah dapat mencernanya, karena kandungan protein yang tinggi dan lignin yang rendah. 

Dok Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline