Lihat ke Halaman Asli

One Village One CEO

Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

POKHE Mengeluarkan Inovasi Terbaru Pupuk Fermentasi Dalam Bentuk Cube

Diperbarui: 30 September 2022   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Pada hari Sabtu (17/09), peserta program One Village One CEO (OVOC) yang ditugaskan di Desa Puteran, Tasikmalaya melakukan observasi ke rumah produksi cube pupuk fermentasi kotoran hewan dan sabut kelapa atau biasa dikenal dengan cocopeat. Lokasi tersebut terletak di Desa Budiharja, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kunjungan ini dilaksanakan pada hari ke-13 dan didampingi langsung oleh Pak Indra Gunawan selaku pemilik usaha pupuk POKHE+ dan Pak Haji Asep selaku pemilik usaha pembuatan cube. 

Inovasi produk cube dari POKHE+ ini bernama POKHE+ Cube dan CO-KHE Cube. Produk pertama yaitu POKHE+ berbahan dasar 100 % pupuk murni fermentasi (organik serta proses pembuatan pupuk dengan waktu yang lebih lama), lalu dikemas dalam bentuk cube. Sedangkan, CO-KHE+ merupakan produk yang berbahan dasar dari 3 cocopeat berbanding 2 pupuk fermentasi. 

Dok. pribadi

Seperti yang sudah diketahui, produk pertanian memiliki karakteristik bulky atau memakan tempat. Tujuan pupuk dan cocopeat yang sudah berbentuk cube ini adalah agar produk tidak memiliki volume ruang yang besar sehingga memudahkan dalam pengiriman khususnya pasar ekspor. 

"Kalau menggunakan kemasan karung akan memakan banyak tempat dan menambah biaya pegangkutan. Maka dari itu, sebaiknya dikemas dalam bentuk cube agar dapat memuat banyak." Ujar Pak Indra Gunawan. 

Hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat cube yaitu kadar air dari pupuk dan cocopeat. Selain kadar airnya, volume pupuk maupun cocopeat sangat mempengaruhi pembuatan cube sehingga hasil akhir dari cube tersebut mengikuti ukuran yang ada pada mesin. Jika volume pupuk atau cocopeat terlalu sedikit maka cube-nya akan hancur. 

"Biasanya untuk pupuk kemasan cube seperti bisa diekspor ke negara Timur Tengah. Karena daerah Timur Tengah memiliki iklim yang cukup panas dan kering sehingga air lebih mudah diserap serta ditahan melalui cocopeat." Ujar Pak Haji Asep. Harapan kami kedepannya yaitu kami ingin pupuk fermentasi dapat menjadi inovasi baru sebab hingga saat ini masih belum ada pihak yang mengeskpor pupuk dalam bentuk cube.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline