Lihat ke Halaman Asli

Tahun Baru Islam, Dr. H. Abdul Rivai Ras: Lupakan Perbedaan Politik, Bangun Persamaan dan Persatuan

Diperbarui: 11 September 2018   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

brorivai

Tepat hari Selasa, 11 September 2018, umat Islam memasuki tahun baru dalam kalender Islam yaitu 1 Muharram 1440 Hijriah.

Beberapa tokoh masyarakat menyampaikan langsung ucapan selamat atas tahun baru. Salah satunya Abdul Rivai Ras (Founder Brorivai Center).

"Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah untuk umat muslim di manapun berada," ungkap Rivai Ras, dikutip dari akun Facebook miliknya, Abdul Rivai Ras, Senin, 10 September 2018.

Di momen ini juga, dirinya mengajak kaum muslimin untuk menjadikan semangat 1 Muharram sebagai pemersatu di tahun politik saat ini.

"Apalagi sekarang ini kita sedang memasuki masa-masa Pileg dan Pilpres 2019. Mengapa tidak dengan semangat tahun baru islam, sejenak kita lupakan perbedaan politik, dan coba membangun persamaan dan persatuan. Bersatu menjadi Ummat yang unggul, berdaya saing dan sejahtera," ucap Rivai Ras yang juga merupakan Santri IMMIM Putra Makassar.

Terakhir, ia mengingatkan bahwa 1 Muharram merupakan momen yang tepat untuk berhijrah dari pribadi yang negatif menjadi pribadi yang positif.

"Mari hijriah dari hidup negatif menjadi positif, dari pribadi yang biasa-biasa saja jadi pribadi yang luar biasa, dari sengsara menjadi sejahtera," pungkasnya.

untitled-1-5b97b2e312ae9463f7696925.jpg

Diketahui, tahun baru Islam merujuk pada kalender Hijriah yakni kalender yang digunakan oleh umat Islam.

Kalender ini juga digunakan untuk menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya.

Kalender ini dinamakan Kalender Hijriah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun di mana terjadi peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M.

Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan peredaran Matahari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline