Lihat ke Halaman Asli

Aada Hujan

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerimis tadi siang telah berubah

Menjadi hujan di sore hari ini

Genangan air itu telah meluap

Menjadi banjir yang genangi kampungku

Rumah di kampungku terlihat acak acakan

Walau Perda Ijin Membangun telah diputuskan

Rumah di kampungku terlihat acak acakan

Seperti cermin diri bahwa warganya sudah diatur

Otonomi daerah menjajikan masa depan

Pemekaran desa sudah diperjuangkan

Aku masih sangsi akan ada perubahan

Tata kelola kampung akan sama semrawutnya

Otonomi daerah menjadi harapan

Pemekaran kabupaten di depan mata

Aku masih sangsi banjir akan terus terjadi

Tata lingkungan tidak di tanganinya

Aku hanya bisa berpuisi

Karena aku bukan politisi

Aku tidak berani tampil disini

Aku takut arogansi putra daerah masih terjadi

Hujan sore belum berhenti

Ratusan wajah di kampung menonton tivi

Tak ada waktu berdiskusi perbaiki kampung ini

Ada hujan aku hanya bisa sedih, diam dan berpuisi.

========================================

Batu Kajang, 9/3/15, 18.39 wita

Tri Permadi, warga Mess Petrosea, Jl Tambang, RT 25.

Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Kalimatan Timur

.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline