Lihat ke Halaman Asli

Ci Luk Ba

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah malam, kamu belum tidur juga.

Hand Phone ditangan masih kamu genggam.

Bibir tipis kamu masih ngecuis entah dengan siapa.

Remang cahaya bulan menyinari kamu di sebuah pelataran.

Ciluk ba…

Bisik hatiku menggodamu

Kamu tersenyum dan tertawa

Kemudian ngecuis lagi entah dengan siapa

Ciluk ba…

Teriakku dari kejauhan, aku kirimkan lewat angin malam

Kamu kembali tersenyum dan tertawa seperti yang pertama

Lagi-lagi ngecuis entah ngobrol dengan siapa

Sekian kali aku ganggu kamu dengan ciluk ba...

Sekian kali pula kamu tersenyum dan tertawa seperti yang pertama

Ternyata senyum dan tawamu adalah bukan karena ciluk ba

Tapi malam ini aku kembali bermimpi seperti malam yang lainnya

Jika ada suara lagunya mbah surip saat ini

Maka terdengarlah syair lagu yang sederhana

Tak gendong kemana-mana, tak gendong kemana-mana, hahaha…..

Enak tho, mantap tho, sambil kita ngopi ayo kita berpuisi, hahaha.…

====================================================

Batu Kajang, 8/12/2014, 06.33wita

Tri Permadi, warga Mess Petrosea, Jl Tambang, RT 25.

Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Kalimatan Timur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline