Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Puisi: Kalender Kerinduan

Diperbarui: 7 April 2023   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi menunggu yang dirindu. (sumber: pixabay.com/Karolina Grabowska)

Kerinduan demi kerinduan membasahi kalender April. Sebagian angka adalah penantian, sisanya lagi tanggal hitam yang menutupi mimpi.

Harapan sudah ditandu keranda. Aku satu-satunya pelayat yang memuja angka. Berupa waktu yang tak kunjung henti, serta sajak yang belum jeda dan juga mimpi yang enggan berjaga.

Kini senja di bibir telaga, masa silam sudah tenggelam, padma membiarkan telanjang tak berbunga

Ingin kubingkai jejakmu dengan aliran sungai yang bersumber dari sudut mataku. Mungkin bagimu kerinduan adalah sekedar fatwa yang tertulis, namun bagiku merupakan harakiri yang terus merajah isi kepala.

Dan kini, kerinduan hanyalah gerimis yang menggenangi tepi hatiku, mengikis seluruh perasaanku sampai tak ada lagi angka-angka di kalender.

SINGOSARI, 6 April 2023




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline