Kecemasan sedang mencakar
diantara bujuk rayu berkuku runcing
yang membelai rambut masa depan
menerkam cekam
trauma
Mestinya seisi waktu adalah bermain
merawat belajar meniti pintar
walau terlahir dari lorong ketidakberdayaan
serta berita-berita yang dikata fitnah
Mendung menutup mataku
deras kebohongan para pendosa
membasahi dalih
mencurah tindih
perih tak berbelas kasih
Kulihat mata kecil menyorot tajam
meninggalkan susunan lego
puncak cita-cita yang mulai miring
hendak roboh
Jujur, kuingin melihat apa yang ingin diraih
dari tubuh suci tanpa dosa itu
Namun, tak kuduga
tangisku terserak bersama lego
dan cemas mencekik jiwaku
Ke mana lagi anak-anak bisa bermain petak umpet
jika mereka justru bersembunyi dari kejaran pelecehan
Hanya Tuhan yang bisa menghukum mereka
walau pendosa dibela
SINGOSARI, 12 Juli 2022
Keprihatinan mendalam terhadap kekerasan anak yang belum juga reda